Karena masih penasaran dengan makna yang terkandung dalam al-Qur’an, Kartini meminta pamannya, Pangeran Ario Hadiningrat agar berkenan mempertemukannya dengan Kiai Sholeh Darat al-Samarani. Permintaan Kartini tersebut di-iya-kan oleh sang paman. Ketika keduanya bertemu, maka berlangsunglah sebuah dialog.