Bagaimana menemukan kehidupan yang damai dengan jiwa yang tenang, baik di dunia ini maupun di akhirat kelak? Tidakkah itu kondisi yang kita idam-idamkan?
Kitab di tangan Anda ini mencoba menawarkan jawaban yang esensial untuk pertanyaan di atas. Berjudul lengkap Minhajul Abidin Ilal Jannah Rabbil Alamin, secara harfiah kitab ini berarti Jalan atau Pedoman Terang Ahli Ibadah Menuju Surga Tuhan Pencipta Alam. Kitab tasawuf masterpiece karya Imam Al-Ghazali ditulis pada fase 1110-1111 M, dan merupakan kitab terakhir Sang Hujjatul Islam, tepatnya dua tahun sebelum ia wafat.
Sang genius dari Thus, Khurasan ini menghendaki sebuah kitab yang bisa diterima dan dibaca oleh semua orang, alih-alih orang atau golongan tertentu saja seperti kitab-kitab sebelumya, seperti Ihya Ulumiddin yang terdapat kritikan keras para ulama tentangnya karena terdapat hadis lemah dan asing di dalamnya. Dalam kitab ini, Al-Ghazali memakai istilah ‘aqobah yang berarti jalan mendaki yang sukar ditempuh. Menurutnya, ada 7 ‘aqobah yang dapat menghambat kualitas ibadah dan komunikasi personal seorang hamba dengan Tuhannya. Apa itu? Silahkan baca sendiri!
Catatan Penahkik Dr. Mahmud Halawi
Pengantar Penulis
Inti Sari Kitab Minhajul `Abidin
Tahapan Pertama Tahapan Ilmu
Tahapan Kedua Tahapan Tobat
Tahapan Ketiga Tahapan Penghalang
Tahapan Keempat Rintangan-Rintangan Ibadah
Tahapan Kelima Pendorong-Pendorong Ibadah
Tahapan Keenam Perusak-Perusak Ibadah
Tahapan Ketujuh Tahapan Puji dan Syukur