Di antara tujuan dalam perjalanan adalah melihat berbagai jejak dan pelajaran, memerdekakan nalar di arena-arena pemikiran, menelaah bagian-bagian bumi, gunung-gunung, dan tempat-tempat petilasan para tokoh, mendengarkan tasbih benda-benda, serta menyimpulkan pemahaman dari berbagai potongan keadaan yang saling berdampingan. Kesadaran pun adakalanya terbarui dengan terbaruinya lumbung pelajaran serta terkayakan dengan mencermati berbagai hal tersaksikan, perhentian, dan isyarat petunjuk di sepanjang perjalanan.
Lembar demi lembar buku ini mengisahkan para kekasih Allah yang kehidupan mereka merupakan perjalanan sungguh-sungguh yang berkesinambungan menuju Tuhan. Mereka tidak melihat selain-Nya itu nyata. Sebab itu, mereka tidak mengagungkan selain-Nya, tidak takut kepada selain-Nya, tidak mengharapkan selain-Nya, serta tidak melelahkan diri mereka di dunia kecuali untuk-Nya. Jadilah mereka para pemenang sejati.
Begitu banyak kejadian dan begitu ajaib cinta. Tidaklah memercayai nya kecuali seorang mukmin yang yakin. Cinta itu telah terjadi pada para penempuh rihlah (perjalanan) dan siyahah (pengembaraan) menuju Allah. Cinta inilah yang akan pembaca temukan gambarannya di jalan-jalan perbukitan buku ini.