"Perhatian umat terhadap penguasaan hafalan Al-Qur'an dan apresiasi terhadap para penghafal yang cenderung meningkat belakangan ini, merupakan sesuatu yang menggembirakan, Namun, hal itu perlu diimbangi dengan upaya untuk memahaminya. Studi-studi terkait Al-Qur'an (Diraasaat Qur’aaniyyah) dari berbagai aspeknya, dengan demikian, menjadi sangat penting. Buku yang mengurai makna kosakata Al-Qur’an ini adalah salah satu dari upaya penting itu. Baik sekali untuk dibaca oleh dosen, guru, mahasiswa, dan masyarakat umum."
(Ust. Muhammad Arifin, MA, Pengasuh Pesantren Pasca Tahfizh Bayt Al-Qur’an dan Dewan Pusat Studi Al-Qur'an (PSQ), Sount City, Pondok Cabe, Tangerang Selatan Banten)
Bahwa Al-Qur’an adalah kalam Allah yang suci, dan jauh dari pertentangan, di dalamnya terkandung berbagai macam bahasa dan dialek berbagai macam suku di mana ia diturunkan. Sebagai mukjizat, Al-Qur'an dalam pemaparannya kerap menyajikan gayanya yang khas; penyebutan banyak makna dengan ungkapan yang irit (jawaami’ul kalaam) terbukti telah mampu menguggah seorang Umar bin Al-Khatab yang berhati kasar untuk tersungkur sujud dan mengimani bacaan Al-Qur'an dengan izin-Nya.
Sebuah rangkaian kata yang memiliki kekuatan yang belum pernah dikemukakan para jago syair di ranah Arab. Tak kalah pedasnya bila yang dihadapi merupakan ras yang cerdas, bani Israil, maka Al-Qur'an mengambil sikap dengan mematahkan sederat argument para ahli kitab, untuk menyeret paksa mengakui kelemahan diri, dan mengambilkan jalur fitrah, dengannya ia masuk dalam rahmat-Nya.