-
Genre:
Action, Crime, & Thrillers

Amuk Wisanggeni

Kesatria Sejati dari Kawah Candradimuka
Karya

Suwito Sarjono

"Wisanggeni adalah representasi dari idealisme Jawa yang progresif. Dia tidak takut pada kekuasaan dewa sekalipun, menantang kemapanan demi kebenaran. Karakter ini menunjukkan bahwa dalam tradisi Jawa, terdapat ruang untuk berpikir kritis dan bertindak lurus tanpa kompromi."

— Prof. Dr. Suwardi Endraswara, M.Hum., Guru Besar Budaya Jawa dan Folklor di Universitas Negeri Yogyakarta.

PEMBAHASAN

I S I B U K U

. . .

Saat usia kandungan Batari Dresanala menginjak tujuh bulan, Batara Guru menginginkan bidadari itu bercerai dengan Arjuna. Tentu saja, bidadari cantik itu tidak mau berpisah dengan suami tercintanya. Maka, Batara Guru pun mengutus Batara Brama (ayah Batari Dresanala) untuk mengusir Arjuna dari Kahyangan Argadahana. Batara Guru ingin menjodohkan Batari Dresanala dengan Dewasrani, putra kesayangannya. Karenanya, Batara Guru meminta Batari Dresanala menggugurkan kandungannya.

Konflik yang terjadi antara Batara Brama dengan putrinya tentu saja tidak bisa dihindarkan.

Dalam tekanan kejiwaan yang berat, Batari Dresanala pun melahirkan bayi laki-laki, dua bulan sebelum waktu yang semestinya.

Melihat kenyataan tersebut, Batara Guru menginginkan bayi itu dibuang ke hutan atau dilebur di Kawah Candradimuka. Akhirnya, dia mengutus seorang dewa untuk menceburkan bayi Batari Dresanala ke Kawah Candra-dimuka.

Lantas, bagaimanakah kisah selanjutnya? Berhasilkah sang utusan tersebut menenggelamkan bayi Batari Dresanala? Benarkah sebuah keajaiban yang menggetarkan bakal terjadi pada diri si bayi? Dan, sungguhkah pada diri si bayi tersimpan sebuah kekuatan yang maha dahsyat?

Simak novel yang mengangkat sosok hebat putra Arjuna ini. Selain akan mengetahui secara detail kisah hidupnya, Anda juga akan mendapatkan banyak pelajaran berharga dari kisah memikat ini!

. . .

SPESIFIKASI

BUKU

Bagaimana detail dan spesifikasi buku ini ?

Judul: Amuk Wisanggeni; Kesatria Sejati dari Kawah Candradimuka
Pengarang: Suwito Sarjono
Penerbit: DIVA Press
ISBN: 978-602-255-007-5
Tebal: 344 hlm.
Jenis Cover: Soft Cover
Bahasa: Indonesia
Ukuran: 14x20 (cm)

. . .

TENTANG PENULIS

Siapa penulis buku yang sangat dicari oleh banyak orang ini ?

Suwito Sarjono adalah seorang penulis Indonesia yang mulai aktif sejak tahun 1980-an. Ia pernah berprofesi sebagai guru SLTP dan wartawan sebelum sepenuhnya menekuni dunia kepenulisan. Karya-karyanya sangat beragam, mulai dari puisi, cerpen, cerita anak, novel remaja, cerita silat, hingga naskah sinetron. Pada era 1993–1998, ia menulis skenario sinetron anak “Serial Kakek Wongso” yang tayang di TVRI pusat Jakarta.
Sebagai penulis produktif, Suwito telah menerbitkan banyak karya melalui penerbit besar seperti Tiga Serangkai, Mandira, Mizan, DivaPress, dan Laksana. Beberapa karyanya yang menonjol antara lain Amuk Wisanggeni (2012), Musnahnya Sengkuni (2013), serta buku bertema kebijaksanaan Jawa seperti Janma Tan Kena Kinira (2014) dan Eling lan Waspada (2015). Ia juga menulis novel sejarah Kisah Cinta Gajahmada (2015). Untuk sebagian karya, ia menggunakan nama pena seperti Gesta Bayuadhy, Eswit Orpan, Arni Windana, dan Gesi Yutuba.
Selain dikenal lewat karya-karya populer, Suwito juga pernah meraih penghargaan dalam lomba mengarang cerita anak tingkat Provinsi Jawa Tengah, di antaranya juara I tahun 2006. Hal ini menunjukkan pengakuan atas kualitas kepenulisannya, khususnya dalam bidang cerita anak. Dengan rekam jejak panjang dan karya yang konsisten, Suwito Sarjono menempati posisi penting di antara penulis produktif Indonesia yang berkontribusi memperkaya sastra populer, cerita rakyat, dan warisan budaya Jawa.

. . .

APA KATA MEREKA?

Wisanggeni mewakili arkeotipe pemberontak Jawa yang ideal. Ia menantang hierarki dan otoritas dewa, namun tindakannya didasari oleh kebenaran dan keadilan, bukan semata-mata ambisi. Ini menjadikannya simbol penting untuk kritik sosial dan politik dalam masyarakat Jawa.
— Prof. Dr. Paul Stange, Ahli Antropologi Budaya, Murdoch University, Australia (pakar dalam studi budaya dan spiritualitas Jawa).
Kisah kelahiran dan perjalanan Wisanggeni, yang tidak ditemukan dalam Mahabharata versi India, adalah bukti nyata dari kreativitas dan adaptabilitas budaya Jawa. Karakter ini adalah perwujudan dari keinginan untuk menanamkan nilai-nilai moral yang berbeda, di mana kebenaran dapat mengalahkan kekuatan feodal.
— Prof. A.L. Becker, Ph.D., Profesor Emeritus Linguistik dan Antropologi, University of Michigan, Amerika Serikat (Alm.) (pakar sastra dan bahasa Asia Tenggara).
Wisanggeni adalah contoh karakter mbeling (nakal/pemberontak) yang memiliki sisi mulia. Ia berbicara dengan bahasa informal kepada para dewa, meruntuhkan batasan sosial, namun kecerdikan dan kesaktiannya selalu digunakan untuk tujuan yang baik. Ini menjadikannya tokoh yang sangat dicintai masyarakat umum.
— Dr. Ben Aris Aryanto, Peneliti Budaya dan Dosen, Universitas Negeri Yogyakarta (pakar kajian pewayangan dan moral Jawa).

H A R G A

BUKU SPESIAL

Berapa Investasi Untuk Buku yang Penuh Manfaat ini ?

Khusus Untuk Pembelian hari ini kami memberikan Harga Spesial
Harga Normal

Rp. 211.000,-


Harga Promo


Rp. 161.000

------------

Buruan Ambil kesempatanmu sekarang juga, karena pemahaman dan wawasan sangatlah bernilai harganya

------------


Untuk Pemesanan Silahkan

Isi Form di Bawah ini:

Loading...

T E N A N G A J A..!!!

________


Buku yang kami jual 100% Original dan langsung dari penerbit.

Jika nanti yang Anda terima bukan Original, uang akan kami kembalikan 100% tanpa ribet


HATI-HATI BUKU MURAH TAPI KW/PALSU/FOTO KOPI

________

dibuat denganberdu