-
Genre: New Arrival

Antareja Antasena

Jalan Kematian Para Ksatria
Karya

Pitoyo Amrih

"Antareja memiliki kesaktian yang unik. Ia mampu hidup dan berjalan di dalam tanah, bahkan tidak terdeteksi oleh musuh. Kemampuannya yang paling mematikan adalah bisa pada lidahnya, yang dapat membunuh musuh hanya dengan satu jilatan."

—Seorang dalang

PEMBAHASAN

I S I B U K U

. . .

Antareja dan Antasena mati karena tipu muslihat Kresna.
Kresna telah menjadikan mereka tumbal
bagi kemenangan Pandawa atas Baratayuda.

Jalan kematian Antareja adalah sebuah pengorbanan.
Pengorbanan yang sama juga dialami oleh Kresna
atas fitnah yang diterimanya.

Dan Antasena… mungkin sampai sekarang dia masih menjalani
hidupnya. Walau bukan lagi berwujud sebagai manusia.

Antareja adalah putera sulung ksatria Pandawa, Raden Bima. Dia adalah anak tunggal Dewi Nagagini, puteri dewa bangsa manusia-ular Sang Hyang Antaboga. Tokoh Antareja ini tidak ada pada pertama kali dituliskannya kisah Mahabarata dalam versi India. Dalam versi Jawa, tokoh ini hanya sekilas muncul sebagai tokoh tanpa tanding, pendiam dan penyendiri. Kematiannya adalah sebuah kontroversi akibat siasat Baginda Sri Kresna dalam rangka menjauhkan keterlibatan Antareja dalam perang Baratayuda.

Antasena hanya muncul dalam wayang carangan versi Jawa Yogyakarta. Dia adalah putra bungsu Raden Bima hasil perkawinannya dengan puteri penguasa bangsa Samudra Batara Baruna, Dewi Urang Ayu. Antasena adalah tokoh yang unik, secara fisik mirip Antareja, bedanya kulit Antasena bersisik kemerahan, sementara kulit Antareja bersisik kehijauan. Tidak begitu peduli terhadap sopan santun dan tata krama. Walaupun tidak pernah diceritakan kesaktiannya, tapi dia dipercaya bisa membuat apa pun yang dia mau menjadi kenyataan. Baginda Sri Kresna juga mendapat mandat dari pimpinan bangsa Dewa, Sang Hyang Guru agar Antasena tidak ikut dalam perang Baratayuda.

. . .

SPESIFIKASI

BUKU

Bagaimana detail dan spesifikasi buku ini ?

Judul: Antareja Antasena (Jalan Kematian Para Ksatria)
Pengarang: Pitoyo Amrih
Penerbit: DIVA Press
ISBN: 978-623-189-513-4
Tebal: 308 hlm.
Jenis Cover: Soft Cover
Bahasa: Indonesia
Ukuran: 14x20 (cm)

. . .

TENTANG PENULIS

Siapa penulis buku yang sangat dicari oleh banyak orang ini ?

Pitoyo Amrih, lahir di Semarang pada 13 Mei 1970, adalah seorang penulis Indonesia yang dikenal karena karya-karyanya yang mengangkat kisah-kisah wayang dalam bentuk novel. Sejak kecil, ia telah akrab dengan dunia pewayangan melalui cerita-cerita yang disampaikan oleh keluarganya. Kecintaannya terhadap wayang semakin mendalam seiring dengan kebiasaannya menyaksikan pertunjukan wayang di kota kelahirannya.
Pitoyo menyelesaikan pendidikan sarjana di Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung. Kemudian, ia meraih gelar Magister Teknik Industri dengan predikat cum laude dari Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Sejak tahun 1994, ia berkarir sebagai Validation Officer di PT Konimex, sebuah perusahaan farmasi di Solo.
Di tengah kesibukannya sebagai profesional, Pitoyo aktif menulis novel-novel bertema wayang. Beberapa karyanya antara lain "Antareja Antasena: Jalan Kematian Para Ksatria" (2007), "Narasoma: Ksatria Pembela Kurawa" (2008), dan "Hanoman: Akhir Bisu Sebuah Perang Besar". Melalui karya-karyanya, ia berusaha menghidupkan kembali nilai-nilai dan filosofi yang terkandung dalam cerita wayang, serta menjadikannya relevan bagi pembaca masa kini.
Selain menulis, Pitoyo juga mengelola situs web pribadi yang berisi berbagai artikel dan informasi terkait dunia wayang, serta toko daring yang menjual novel-novelnya.
Melalui dedikasinya dalam mengangkat budaya wayang, Pitoyo Amrih telah memberikan kontribusi signifikan dalam pelestarian dan pengenalan seni tradisional Indonesia kepada generasi muda.

. . .

APA KATA MEREKA?

Antasena dikenal memiliki kekuatan luar biasa, termasuk kebal terhadap senjata dan kemampuan mengendalikan air.
Seorang ahli pewayangan
Antareja adalah simbol kesetiaan dan pengorbanan. Ia rela mengorbankan dirinya demi memastikan kemenangan Pandawa dalam perang Baratayuda.
Seorang dalang
Antareja memiliki hubungan erat dengan dunia bawah tanah dan makhluk-makhluknya, menjadi simbol keseimbangan antara manusia dan alam.
Seorang penulis budaya

H A R G A

BUKU SPESIAL

Berapa Investasi Untuk Buku yang Penuh Manfaat ini ?

Khusus Untuk Pembelian hari ini kami memberikan Harga Spesial
Harga Normal

Rp. 215.000,-


Harga Promo


Rp. 165.000,-

------------

Buruan Ambil kesempatanmu sekarang juga, karena pemahaman dan wawasan sangatlah bernilai harganya

------------


Untuk Pemesanan Silahkan

Isi Form di Bawah ini:

Loading...

T E N A N G A J A..!!!

________


Buku yang kami jual 100% Original dan langsung dari penerbit.

Jika nanti yang Anda terima bukan Original, uang akan kami kembalikan 100% tanpa ribet


HATI-HATI BUKU MURAH TAPI KW/PALSU/FOTO KOPI

________

dibuat denganberdu