Buku "The Assassins: A Radical Sect in Islam" karya sejarawan terkemuka Bernard Lewis adalah sebuah studi sejarah yang mendalam dan otoritatif mengenai salah satu sekte paling misterius dan ditakuti dalam sejarah Islam: Nizari Ismaili, yang lebih dikenal di Barat dengan sebutan Assassins.
Lewis memulai dengan menelusuri asal-usul sekte ini, yang merupakan cabang dari Islam Syiah Ismaili. Ia menjelaskan bagaimana mereka bangkit di Persia dan Suriah pada periode Abad Pertengahan (sekitar abad ke-11 hingga ke-13 Masehi) dan mendirikan jaringan benteng gunung yang tak tertembus, yang paling terkenal adalah Alamut. Buku ini secara cermat membedah ideologi dan keyakinan esoteris mereka, termasuk doktrin ta'lim (pengajaran dari imam yang tak pernah salah) dan tujuan revolusioner mereka untuk menggulingkan tatanan Sunni yang dominan.
Fokus utama buku ini adalah analisis Lewis tentang taktik dan reputasi Assassins. Ia secara teliti memeriksa praktik pembunuhan politik yang menjadi ciri khas mereka, yang menargetkan tokoh-tokoh penting seperti wazir, sultan, dan pemimpin militer. Lewis mencoba memisahkan fakta historis yang didukung bukti dari mitos dan legenda yang berkembang di sekitar mereka, termasuk cerita-cerita Barat tentang penggunaan ganja (hashish) dan taman surga yang eksotis—yang menjadi asal muasal kata "assassin" itu sendiri. Ia menunjukkan bagaimana propaganda dan ketakutan dari musuh-musuh mereka turut membentuk citra mereka yang mengerikan.
Pada akhirnya, Lewis juga membahas bagaimana sekte ini menghadapi kehancuran mereka di tangan invasi Mongol pada pertengahan abad ke-13, meskipun warisan dan pengaruh mereka tetap hidup dalam sejarah dan imajinasi kolektif. "The Assassins" bukan hanya catatan sejarah, tetapi juga sebuah studi tentang fanatisme, kekuasaan, dan bagaimana kelompok-kelompok radikal dapat memengaruhi jalannya sejarah.