Tak banyak yang tahu sisi kehidupan pribadi KH. A. Hasyim Muzadi, buku ini merangkum seluruh perjalanan hidupnya dari sejak lahir hingga akhir hayat. Sisi pribadi, keromantisan, joke (humor), persahabatan, karier organisasi, pengabdian di NU, hingga pemikiran moderatnya semuanya dibahas gamblang di sini.
Sewaktu jadi mahasiswa, Hasyim Muzadi pernah berjualan singkong untuk biaya hidupnya tapi bangkrut. Modal habis. Lalu ada kawannya berceletuk, “Kamu tak cocok jualan barang, kamu cocoknya jualan abab (ceramah).” Sejak itu pula Hasyim lebih fokus mendalami ilmu agama dan berceramah. Hasyim sejak kecil memang punya bekal ilmu agama yang kuat. Setelah enam tahun mondok di Pondok Modern Darussalam Gontor, Hasyim juga ngaji ke beberapa kiai sepuh di Malang.
Hasyim Muzadi handal melempar joke atau lelucon di tengah ceramahnya. Sewaktu mendapat gelar kehormatan Doktor Honoris Causa di bidang Peradaban Islam dari IAIN Sunan Ampel. Hasyim membuka pidatonya dengan candanya yang khas. “Alhamdulillah dan terima kasih atas penghargaan Doktor Honoris Causa yang diberikan IAIN Sunan Ampel Surabaya kepada saya. Namun, saya perlu konfirmasikan, apakah saya ini diberi gelar ‘Doktor Honoris Causa’ ataukah ‘Doktor Humoris Causa’? Soalnya bisa campur-campur.” Tutur Hasyim diikuti tawa riuh hadirin. Kisah-kisah macam ini akan banyak kita simak dalam buku biografi KH. A. Hasyim Muzadi ini.