Kitab Dalail al-Khairat karya Syekh Muhammad bin Sulaiman al-Jazuli ini merupakan jajaran kitab shalawat paling tua dan legendaris dalam khazanah Islam. Kitab ini sampai sekarang masih dibaca oleh umat Islam di berbagai negeri, termasuk di Indonesia. Dalail al-Khairat mengajarkan bagaimana tata cara bershalawat yang indah kepada baginda Rasulullah Muhammad Saw.
Ada kisah menarik di balik penulisan kitab ini. Suatu hari, Syekh al-Jazuli melakukan perjalanan menuju Haramain. Di tengah perjalanan, di hulu padang pasir, tiba waktu shalat dhuhur. Syekh al-Jazuli singgah di suatu perkampungan Badui. Di sana ia melihat sebuah sumur besar. Namun tak ada timba untuk mengambil air. Ia pun mondar-mandir mencari timba guna mengambil air wudhu. Namun tak ketemu. Hingga ada anak kecil mendatanginya.
Apa yang kau cari wahai Syekh agung? tanya anak kecil. Saya mencari timba untuk mengambil air dari sumur. Tahukah kamu di mana itu? jawab Syekh al-Jazuli sambil lalu mencari timba. Si anak kecil mendekat ke sumur lalu membisikkan sesuatu kedalam sumur. Tiba-tiba air sumur itu meluap ke atas. Syekh al-Jazuli terkagum-kagum melihat keajaiban itu. Syekh al-Jazuli bertanya, wahai anakku dengan apa engkau dapat meraih kedudukan setinggi ini? Anak kecil itu menjawab, Dengan memperbanyak membaca shalawat kepada orang yang apabila ia (Nabi Muhammad) berjalan di padang belantara, binatang-binatang buas akan mengibas-ngibaskan ekornya (menjadi jinak). Setelah mendengar penuturan anak kecil itu, Syekh lantas bernazar untuk menyusun sebuah kitab yang membahas tentang shalawat untuk Nabi Muhammad.