Dalam buku ini, Pitoyo Amrih menghidupkan kembali sosok Hanoman, bukan sekadar sebagai tokoh wayang atau legenda dalam Ramayana, tapi sebagai pribadi utuh dengan latar, jiwa, dan perjalanan spiritual yang mendalam. Hanoman bukan hanya kera putih sakti yang setia pada Rama, tetapi seorang makhluk yang terus bergulat dengan takdir, kehormatan, dan pengabdiannya terhadap dharma.
Lewat riset mendalam dan gaya penceritaan khasnya, Pitoyo menggali narasi-narasi yang kerap terlupakan: masa kecil Hanoman di Padepokan Windura, hubungannya dengan para dewa dan tokoh-tokoh lain, pertarungan batin saat menyadari kekuatan dan tugasnya, hingga peran pentingnya dalam perang besar Alengka.
Namun buku ini bukan sekadar cerita petualangan; ini adalah tafsir filosofis dan kultural atas peran Hanoman sebagai penjaga nilai-nilai luhur Nusantara—kesetiaan, keberanian, kecerdikan, dan pengorbanan tanpa pamrih.