Buku Homo Sacer adalah karya monumental Giorgio Agamben yang membahas hubungan antara kekuasaan, hukum, dan kehidupan manusia. Dalam buku ini, Agamben memperkenalkan konsep homo sacer, figur dalam hukum Romawi kuno yang dianggap "sakral" dalam arti eksklusif: seseorang yang dapat dibunuh tanpa konsekuensi hukum tetapi tidak dapat dijadikan korban dalam ritual keagamaan. Konsep ini menjadi metafora untuk menjelaskan bagaimana kekuasaan modern menciptakan bentuk kehidupan yang tereksklusi dari perlindungan hukum tetapi tetap menjadi objek kontrol negara.
Agamben mengeksplorasi bagaimana negara modern menggunakan konsep state of exception (keadaan darurat) untuk memperluas kekuasaan atas kehidupan individu. Ia menunjukkan bahwa dalam masyarakat kontemporer, banyak kehidupan manusia berada dalam situasi seperti homo sacer, di mana mereka menjadi "bare life" (kehidupan yang tereduksi menjadi eksistensi biologis semata), tanpa hak yang dijamin.
Melalui pembahasan yang mendalam, Agamben menggali akar historis dan filosofis dari konsep kedaulatan dan kekuasaan, dengan merujuk pada tokoh-tokoh seperti Carl Schmitt, Michel Foucault, dan Aristoteles. Buku ini juga menghubungkan gagasannya dengan konteks politik modern, termasuk kamp konsentrasi, tempat yang menurut Agamben adalah realisasi ekstrem dari logika kedaulatan.
Homo Sacer adalah karya yang sangat berpengaruh dalam bidang filsafat politik, teori hukum, dan kajian humaniora, memberikan wawasan kritis tentang bagaimana kekuasaan memanipulasi kehidupan manusia dalam sistem hukum dan politik.