Islam Mazhab Tunisia mengajak pembaca untuk menyelami gagasan dan perjuangan para pembaru Islam Tunisia, sebuah negeri yang telah menjadi panggung perdebatan intelektual dan transformasi sosial selama berabad-abad. Setiap tokoh yang dihadirkan dalam buku ini memiliki visi dan pemikiran yang mencerminkan semangat reformasi, dengan satu benang merah yang sama: menolak stagnasi pemikiran, dan berusaha menafsirkan Islam dalam konteks zaman mereka tanpa menghilangkan esensinya yang luhur.
Khairuddin at-Tunisi, misalnya. Seorang negarawan dan pemikir abad ke-19, memperjuangkan reformasi administrasi dan sistem pemerintahan yang lebih rasional, dengan mengadopsi nilai-nilai modernitas yang selaras dengan Islam. Syekh Muhammad al-Khudr Husain dan Syekh Abdul Aziz ats-Tsa’alabi menekankan pentingnya pemurnian ajaran Islam dari fanatisme dan dogmatisme, sembari membuka jalan bagi pemikiran Islam yang lebih inklusif dan rasional.
Kontribusi para pembaru mazhab Tunisia tidak hanya terbatas pada persoalan teologi dan politik, tetapi juga meluas ke aspek hukum dan sosial. Syekh Ibnu Asyur, dengan pendekatan Maqashid al-Syari’ah-nya, memberikan perspektif baru dalam memahami hukum Islam yang lebih fleksibel dan kontekstual. Tahir al-Haddad, dengan keberaniannya, memperjuangkan hak-hak perempuan dalam masyarakat Muslim yang saat itu masih sangat konservatif. Sementara itu, Habib Burquibah, sebagai pemimpin politik, membawa Tunisia ke dalam babak baru dengan reformasi sosial namun berpengaruh dalam modernisasi negara.