Semua tokoh yang diceritakan dalam kitab ini bukanlah tokoh fiktif. Ini kisah nyata tentang orang-orang yang dianggap gila dalam Islam. Sebut saja misalnya, Uwais al-Qarni, Qois si Majnun, Sa’dun, Buhlul, Salmunah si Wanita Gila, dll. Namun begitu, mereka ini bukanlah orang-orang gila biasa. Mereka sosok-sosok yang cerdas, jenius, memiliki akal yang tajam, penuh dengan kata-kata hikmah, bahkan seringkali dianggap sebagai Wali yang nyeleneh.
Selain menyajikan 500 kisah-kisah kegilaan yang penuh pesan moral, buku yang usianya 400 tahun lebih tua dari Kisah 1001 Malam ini juga ditulis dengan sangat hati-hati berdasarkan metode periwayatan yang ketat layaknya hadis. Tak heran, jika buku ini telah menjadi kitab rujukan kisah-kisah sufi yang selama ini telah beredar.
Dari kitab ini, kita akan mendapatkan pesan-pesan inspiratif yang jenaka sekaligus nasihat-nasihat moral yang bisa meningkatkan kecintaan kepada Allah. Buku ini mengingatkan kita bahwa hikmah itu bisa didapat dari mana pun, bahkan dari orang yang (dianggap) gila sekalipun.
Kitab pertama yang mengumpulkan kisah-kisah orang-orang yang dianggap gila tetapi sebenarnya bijaksana dalam sejarah Islam.
Buku ini berisih 1.000 poin yang berupa kisah, syair, dan kata-kata mutiara.
Ada lebih dari 94 tokoh yang diceritakan dalam buku ini.
Semua kisah yang dituliskan dalam buku ini adalah kisah-kisah nyata, bukan dongeng.
Penulis buku ini, Abu al-Qasim an-Naisaburi, adalah ahli tafsir, hadits, sejarah dan sastra Arab.
Buku ini akan mengajarkan kita untuk berendah hati bahwa mengambil hikmah-kebijaksanaan bisa dapat kita ambil dari manapun, bahkan dari orang-orang yang dianggap gila.
Kitab aslinya yang berjudul ‘Uqala al-Majanin ditulis seribu tahun yang lalu.
Buku ini juga dilengkapi dengan ilustrasi serta kutipan-kutipan inspiratif yang dapat diambil hikmahnya oleh pembaca.
Penerjemah buku ini adalah dosen di sebuah universitas ternama di Jakarta dan telah banyak menerjemahkan buku-buku Islam.
Buku ini juga dilengkapi dengan peta buku yang berfungsi untuk memudahkan pembaca memahami sekaligus menggarisbawahi poin-poin utama dalam buku.