Ada sebuah pertanyaan serius yang kerap terbetik di hati orang-orang Mukmin. Mengapa ketika seseorang semakin shalih, kehidupannya malah sering dilanda musibah demi musibah? Mengapa ketika seseorang semakin berilmu, ekonominya jadi semakin sempit? Mengapa ketika seseorang yang rajin beribadah dan menjauhi maksiat, malah kerap mendapatkan kemalangan?
Fakta sebaliknya, orang yang ahli maksiat malah bisnisnya lancer, dompetnya tebal, tidak mengalami kekurangan. Orang yang durhaka dan memusuhi Allah, malah diberi kemewahan dan kekuasaan politik. Orang yang suka melanggar syariat dan melecehkan agama, malah terus mencapai prestasi sukses yang menganggumkan. Mengapa terjadi paradox seperti ini?
Rahasianya adalah Allah Maha Lembut. Dia pemilik scenario-Nya tidak bisa ditipu oleh pandangan sesaat. Allah pemilik scenario indah kehidupan hamba-hamba-Nya. Orang-orang yang shalih, jujur, dan berbakti terus ditempa dengan kehidupan yang sulit ; agar mereka kuat, tangguh, pantas untuk memegang peran keteladanan dalam kehidupan ini. Pada akhirnya, orang –orang shalih itu akan Berjaya dalam kehidupan dunia dan akhirat. Tetapi mereka juga punya kisah istimewa yang bisa mnejadi teladan bagi sesama manusia dan generasi selanjutnya. Sudah menjadi kehendak Allah, memberikan nasehat kepada manusia melalui kisah-kisah teladan manusia terbaik.
Dalam buku ini dipaparkan banyak kisah tentang Kelembutan Allah kepada hamba-Nya. Mulai dari kisah para Nabi dan Rasul, kisah Rasulullah dan Para Sahabat, juga kisah-kisah dari zaman modern yang penuh kejutan dan sarat hikmah. Semua itu mengerucut pada satu kesimpulan, bahwa Allah Maha Lembut. Dia memilki skenario terbaik bagi kehidupan hamba-hamba-Nya.