Selama hidupnya, yang kami ketahui, K.H. Abdul Halim telah memimpin dan melakukan perjuangan politik baik yang didedikasikan pada masa pemerintahan Hindia Belanda, masa pemerintah Pendudukan Jepang, masa Perang Kemerdekaan hingga wafat menjemputnya. Melalui organisasi yang dipimpinnya, Madjlisoel ‘Ilmi pada 1911, berturut-turut ia mendirikan Hajatoel Qoeloeb (1912), Jami’at I’anat Muta’alimin (1916), Persjarikatan Oelama (1916), Perikatan Umat Islam (1943) hingga Persatuan Umat Islam (PUI) pada 1952. Hingga sekarang, yang kami saksikan pula, ia dianggap sebagai “embahnya” Persatuan Umat Islam (PUI).