Sejak masa Byzantium hingga era Khilafah Utsmani, Konstantinopel (atau di Islam lebih dikenal dengan Istanbul) adalah kota terbesar dan termakmur di Eropa. Kota ini menjadi penting karena letaknya yang sangat strategis, yaitu menghubungkan antara dua benua (Eropa dan Asia), dikelilingi dua lautan (Laut Hitam dan Laut Mediterania), serta memiliki sebuah pelabuhan yang besar dan masyhur di Tanduk Emas. Seperti apakah kota yang namanya disebutkan oleh Nabi Muhammad ini.
Melalui buku ini, Evliya Celebi―seorang traveler dan penulis―menggambarkan kota yang waktu itu menjadi pusat pemerintahan Khilafah Utsmani ini. Dengan menggali kebiasaan masyarakatnya, menelusuri jalan dan tempat di sepanjang kota, serta mengumpulkan mitos dan cerita yang berkembang di dalamnya, ia berupaya merekonstruksi kota yang berada di tepian Selat Bosporus ini dalam sebuah catatan perjalanan. Membaca buku ini, kita seakan diajak mengelilingi kota ini pada abad ke-17.
“Tulisan-tulisan Celebi memberikan gambaran yang menarik dan memukau tentang dunia.”
“Evliya Celebi adalah perekam abad ke-17 yang paling rajin, gemar berpetualang, jujur, dan menghibur. Terjemahan baru ini menghidupkan kembali Evliya dengan gemerlap.”
“Buku ini adalah deskripsi indah dari Turki Utsmani 500 tahun yang lalu melalui mata dan pena seorang sarjana yang hobi traveling. Petualangan indah dan deskripsi yang rinci.”