Beberapa dekade terakhir, kelompok yang bersikap keras, kaku, dan sumbu pendek dalam beragama semakin berulah anarkis dan menjadi bahaya bagi perdamaian dunia. Kelompok ini menjadikan agama sebagai alat untuk memprovokasi dan menyulut peperangan guna menggulingkan pemerintahan yang sah. Bahkan mereka memvonis kafir sebagian umat Islam yang tak sehaluan dengannya. Kelompok yang mengatasnamakan diri Salafi-Wahabi ini meski berjumlah sedikit, namun beberapa kelompok di antaranya sangat militan dan radikal. Mereka yang radikal seringkali melakukan teror dan pengeboman dengan dalih berjihad. Padahal itu salah besar. Pemahaman agama yang dangkal, bid’ah dan ideologi yang mereka jadikan sebagai pijakan adalah rancu dan cenderung menyesatkan kaum Muslimin.
Buku “Kritik Salafi Wahabi” ini diterjemahkan dari dua kitab yang berjudul Tahâfut As-Salafiyah dan As-Salafiyah Baina al-Ashîl wa ad-Dhakhîl karya Prof. Dr. Ahmad Mahmud Karimah. Guru Besar Ilmu Syariah Universitas al-Azhar, Mesir—ini meneliti secara komprehensif akar pemikiran dan pemahaman gerakan Salafi-Wahabi di Mesir dan beberapa negara Jazirah Arab. Pada buku ini akan dihadirkan kritik dan sanggahan atas kekeliruan pemahaman Salafi-Wahabi seputar akidah (semisal: trilogi tauhid), syariah (semisal: ajaran takfirisme dan bid’ah), nubuwwah (semisal: status orang tua Nabi), hingga persoalan jihad dan lainnya. Buku ini juga mengkritik dan mengemukakan kekeliruan pemahaman para tokoh rujukan Salafi-Wahabi, yakni: Ibnu Taimiyyah, Ibnul Qayyim al-Jauziyyah, Muhammad ibn Abdul Wahhab, Abdul ‘Aziz ibn Baz dan Nashiruddin al-Albani.