Layla Majnun adalah kisah cinta legendaris dari dunia sastra Persia yang ditulis oleh Syekh Nizami Ganjavi pada abad ke-12. Kisah ini menggambarkan perjalanan cinta antara Qays dan Layla, dua insan yang terikat dalam cinta mendalam, tetapi terhalang oleh takdir dan adat istiadat.
Qays, seorang pemuda dari keluarga bangsawan, jatuh cinta pada Layla sejak masa kecil. Cinta mereka tumbuh seiring waktu, tetapi ketika hubungan mereka diketahui oleh masyarakat, orang tua Layla menolak pernikahan mereka karena menganggap Qays telah kehilangan akal akibat cintanya. Akibat penolakan itu, Qays pun menjadi Majnun, yang berarti "gila" dalam bahasa Arab, karena ia terus meratapi perpisahannya dengan Layla dan memilih hidup dalam kesendirian di padang pasir, menulis syair-syair penuh kepedihan.
Sementara itu, Layla dipaksa menikah dengan pria lain yang dipilih oleh orang tuanya, meskipun hatinya tetap milik Majnun. Namun, Layla tidak pernah benar-benar bersatu dengan suaminya, karena kesetiaannya kepada Qays. Pada akhirnya, kisah mereka berakhir tragis. Layla meninggal dalam kesedihan, dan Majnun, yang menemukan makam Layla, meninggal dalam kesedihan di samping pusaranya.
Karya Nizami Ganjavi ini tidak hanya mengisahkan cinta manusia yang menyayat hati, tetapi juga menyiratkan makna cinta yang lebih tinggi—sebuah perjalanan spiritual menuju Tuhan. Dengan gaya puitis yang indah dan penuh makna, Layla Majnun tetap menjadi karya sastra klasik yang tak lekang oleh waktu, menginspirasi banyak generasi hingga saat ini.