-
Genre
Tasawuf & Penyucian Jiwa

Melihat Tuhan Ala Senori

Nalar Teologi Kiai Abul Fadhol
Karya

Abdul Munim Cholil, Lc., M.Ag.

"Dan Al-Qur'an ini tidaklah mungkin dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al-Qur'an itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya. Tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam."
(QS. Yunus: 37)

PEMBAHASAN

I S I B U K U

. . .

Buku ini ditulis Abdul Munim Cholil sebagai pengajar dan sekaligus pemerhati ilmu kalam. Kali ini, ia menjatuhkan pilihannya pada karya fenomenal Kiai Abul Fadhol Senori yang berjudul Ad-Durr Al-Farid Syarh Jauharah At-Tauhid sebagai objek kajian. Menurutnya, meski Kiai Abul Fadhol Senori tak pernah mengenyam pendidikan di Timur-Tengah, tetapi dengan kejeniusannya ia dapat melahirkan sebuah karya dalam bahasa Arab yang ensiklopedis dalam ilmu kalam. Munim berhasil memotret bagaimana Kiai Abul Fadhol Senori ‘melihat’ Tuhan dalam nalar teologis Ahlu Sunnah wal Jama’ah.

Dari sisi ilâhîyât (ketuhanan), Munim berhasil menganalisis teori tanzîh (penyucian) yang dipaparkan Kiai Abul Fadhol Senori. Tuhan bukan makhluk. Kalau Tuhan mendeskripsikan Zat-Nya seperti makhluk maka ia harus ditakwil dengan makna yang layak sesuai kesucian-Nya. Demikian soal perbuatan manusia, apakah ia bebas atau terbatas? Maka muncullah teori “kasb” yang dijelaskan secara gamblang oleh Munim. Tak hanya itu, Munim juga berhasil menampakkan sikap Kiai Abul Fadhol Senori sebagai sosok yang moderat dalam berpolitik. Ia memotret nalar politik Kiai Abul Fadhol Senori, khususnya saat ia menilai perdebatan para sahabat Nabi Saw. Secara adem-ayem, Munim berhasil membidik sikapnya bahwa politik hanya soal ijtihad. Para Sahabat itu berijtihad, dan hasil ijtihad mereka tidak sama. Karenanya Kiai Abul Fadhol Senori sama sekali tak menyinggung sistem khilafah secara khusus, sebab dalam keyakinan Ahlu Sunnah wal Jama’ah sistem pemerintahan hanyalah instrumen yang belum final. Ia bukan persoalan akidah, tetapi ini soal fikih, karena itulah harus disikapi secara fikih.

Ringkasnya, buku ini merupakan potret pemikiran Kiai Abul Fadhol Senori, seorang “‘alim ‘allamah” yang khumul (menutup diri), tetapi keilmuannya menyamudera. Ada banyak hikmah yang disajikan dalam pemotretan Munim terhadap sosoknya. Soal dedikasi, keuletan dan keteguhan menjadi bekal dari seorang santri untuk menjadi seorang “‘alim ‘allâmah” Maka tak heran jika Mbah Fadhol mampu ‘melihat’ Tuhan dengan nalarnya. Untuk Anda semua, kami persembahkan buku ini!
-
-

. . .

SPESIFIKASI

BUKU

Bagaimana detail dan spesifikasi buku ini ?

Judul Buku: Melihat Tuhan Ala Senori Nalar Teologi Kiai Abul Fadhol
Penulis: Abdul Munim Cholil, Lc., M.Ag.
Editor: Akhmad Dulfikar
Kategori: Tasawuf & Penyucian Jiwa
Halaman: 184
Kertas: Bookpaper
Jenis Cover: Soft
Berat: 215 gram

. . .

TENTANG PENULIS

Siapa penulis buku yang sangat dicari oleh banyak orang ini ?

Abdul Munim Cholil, Lc., M.Ag., adalah seorang akademisi dan ulama terkemuka asal Indonesia yang meraih gelar sarjana (Lc.) dari Al-Azhar University, Kairo, dan gelar magister (M.Ag.) di bidang Agama. Beliau aktif sebagai dosen, penulis, dan peneliti dalam ilmu-ilmu keislaman, terutama tafsir dan hadis.
Selain itu, Abdul Munim Cholil sering diundang untuk memberikan ceramah di berbagai majelis ilmu, dikenal atas ceramahnya yang mendalam dan mudah dipahami. Dedikasinya dalam mengajar, menulis, dan berdakwah telah memberikan kontribusi besar bagi pengembangan ilmu keislaman di Indonesia.

. . .

TESTIMONI

Kiai Abul Fadhol Senori, yang juga dikenal sebagai Mbah Fadhol, adalah seorang ulama besar dari Tuban, Jawa Timur, yang dikenal karena kontribusinya dalam mengembangkan ajaran Ahlus Sunnah wal Jama'ah (Aswaja) di Indonesia. Kiai Fadhol adalah murid dari Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Salah satu karya terkenalnya adalah kitab "Al-Kawakibul Lamma'ah" yang menjadi rujukan penting bagi banyak pesantren berhaluan NU di Indonesia
(Alif.ID)​​ (Republika Online)​
Mbah Fadhol juga dikenal karena kritiknya terhadap tradisi dan amaliah sehari-hari, termasuk pandangannya yang konservatif terhadap musik yang dianggapnya haram. Pandangan ini sejalan dengan gurunya, Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari, yang juga mengharamkan jenis musik tertentu
(SANAD MEDIA : Membaca Sebelum Bicara)
Selain itu, Kiai Fadhol adalah seorang pedagang sukses yang menggunakan sebagian besar keuntungannya untuk mengembangkan pesantren Darul Ulum di Senori. Pesantrennya terkenal karena tidak memungut biaya dari santri, sehingga sangat membantu masyarakat sekitar yang kurang mampu
(republika.id)​

H A R G A

BUKU SPESIAL

Berapa Investasi Untuk Buku yang Penuh Manfaat ini ?

Khusus Untuk Pembelian hari ini kami memberikan Harga Spesial
Harga Normal

Rp. 200.000,-


Harga Promo


Rp. 149.000,-

------------

Buruan Ambil kesempatanmu sekarang juga, karena pemahaman dan wawasan sangatlah bernilai harganya

------------


Untuk Pemesanan Silahkan

Isi Form di Bawah ini:

Loading...

T E N A N G A J A..!!!

________


Buku yang kami jual 100% Original dan langsung dari penerbit.

Jika nanti yang Anda terima bukan Original, uang akan kami kembalikan 100% tanpa ribet


HATI-HATI BUKU MURAH TAPI KW/PALSU/FOTO KOPI

________

dibuat denganberdu