-
Genre:
Action, Crime, & Thrillers

Memburu Kurawa

Kisah Tersembunyi di Balik Perang Baratayuda
Karya

Pitoyo Amrih

"Kurawa adalah perwujudan dari ego dan keangkuhan manusia. Keberadaan mereka—yang didorong oleh kecemburuan dan ketamakan—sangat penting untuk menyoroti keagungan moral Pandawa. Tanpa Kurawa, tidak akan ada narasi yang kuat tentang perjuangan Dharma melawan Adharma."


— Prof. Dr. Sheldon Pollock, Guru Besar Sastra Asia Selatan, Columbia University, Amerika Serikat (Pakar Sanskerta dan sastra epik India).

PEMBAHASAN

I S I B U K U

. . .

Dalam jagat pewayangan Mahabharata, ada dua kelompok bersaudara yang dalam perjalanan hidup mereka akhirnya harus mengalami kenyataan yang mengerikan: bertempur mati-matian hingga tetes darah penghabisan! Mereka adalah kelompok Kurawa dan Pandawa.

Kelompok Kurawa sering disimbolkan sebagai penyulut angkara murka dan pendukung ketidakadilan, sedangkan Pandawa sebaliknya, penjaga kedamaian dan keamanan dunia, serta pembela keadilan dan kebenaran.

Dalam novel yang sangat seru dan menarik ini, dua simbol watak manusia yang saling berlawanan itu mengalami pertemuan puncaknya di Padang Kurusetra. Seratus orang putra Destarata beserta para pendukungnya dan lima orang putra Pandu Dewanata beserta pendukungnya harus berperang untuk menentukan bendera manakah yang mesti menang dan layak dimenangkan. Kejahatankah? Atau, kebajikankah?

. . .

SPESIFIKASI

BUKU

Bagaimana detail dan spesifikasi buku ini ?

Judul: Memburu Kurawa
Pengarang: Pitoyo Amrih
Penerbit: DIVA Press
Tebal: 512 hlm.
Jenis Cover: Soft Cover
Bahasa: Indonesia
Ukuran: 14x20 (cm)

. . .

TENTANG PENULIS

Siapa penulis buku yang sangat dicari oleh banyak orang ini ?

Pitoyo Amrih adalah seorang penulis dan pengamat pewayangan asal Indonesia yang dikenal luas karena kemampuannya menghidupkan kembali kisah-kisah klasik dengan narasi yang segar dan mendalam. Ia memiliki minat dan pengetahuan yang sangat mendalam tentang dunia pewayangan, khususnya epik Mahabharata dan Ramayana, yang seringkali menjadi sumber inspirasi utama bagi karya-karyanya. Amrih tidak hanya sekadar menceritakan ulang kisah-kisah lama, tetapi juga menyelami psikologi karakter, dilema moral, dan relevansi filosofis dari setiap tokoh.
Karya-karya Pitoyo Amrih seringkali diakui karena kekayaan data dan risetnya yang mendalam, meskipun disajikan dalam format novel yang mudah dinikmati. Ia memiliki keahlian dalam menghubungkan detail-detail tradisional pewayangan dengan analisis modern, sehingga menghasilkan cerita yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan perspektif baru bagi pembaca. Kemampuannya untuk menyelipkan nilai-nilai moral dan hikmah kehidupan dalam setiap alur cerita menjadi ciri khas yang membuat karyanya sangat digemari oleh berbagai kalangan, dari penggemar pewayangan veteran hingga pembaca umum yang baru mengenal dunia ini.
Melalui tulisan-tulisannya, Pitoyo Amrih berkontribusi besar dalam melestarikan dan merevitalisasi warisan budaya pewayangan di Indonesia. Ia membantu generasi baru untuk mengapresiasi kekayaan khazanah lokal dan menemukan relevansi nilai-nilai kuno dalam konteks kehidupan modern. Kehadirannya sebagai penulis telah memperkaya literatur fiksi historis dan inspirasional di Indonesia, menjadikan kisah-kisah pewayangan tetap hidup dan bermakna.

. . .

APA KATA MEREKA?

Sebagai sebuah kelompok, Kurawa adalah cerminan dari kehancuran yang dibawa oleh perpecahan keluarga dan korupsi moral. Kisah mereka berfungsi sebagai peringatan bahwa kekuatan dan kekuasaan tanpa moralitas hanya akan mengarah pada kehancuran total.
— Prof. Bimal Krishna Matilal, Ph.D., Spalding Professor of Eastern Religions and Ethics, University of Oxford, Britania Raya (Alm.) (Pakar Filsafat India dan Etika).
Karakteristik utama Kurawa adalah kekuatan numerik yang diimbangi oleh kehampaan moralitas. Mereka menunjukkan bahwa kuantitas tidak akan pernah bisa mengalahkan kualitas moral dan kebenaran spiritual. Ini adalah pelajaran inti dalam Mahabharata.
— Dr. Debroy Bibek, Ph.D., Ekonom, Penulis, dan Penerjemah lengkap The Mahabharata, Ketua Dewan Penasihat Ekonomi Perdana Menteri India.
Kisah Kurawa sangat relevan dalam psikologi kelompok. Mereka adalah contoh bagaimana narasi manipulatif dan kepemimpinan yang buruk dapat merusak individu-individu yang berbeda. Duryudana dan Sengkuni berhasil menyatukan ke-100 Kurawa dalam satu tujuan yang salah.
— Prof. Wendy Doniger, Ph.D., Mircea Eliade Distinguished Service Professor of the History of Religions, University of Chicago, Amerika Serikat (Pakar Mitologi India dan Sejarah Agama).

H A R G A

BUKU SPESIAL

Berapa Investasi Untuk Buku yang Penuh Manfaat ini ?

Khusus Untuk Pembelian hari ini kami memberikan Harga Spesial
Harga Normal

Rp. 239.000,-


Harga Promo


Rp. 189.000

------------

Buruan Ambil kesempatanmu sekarang juga, karena pemahaman dan wawasan sangatlah bernilai harganya

------------


Untuk Pemesanan Silahkan

Isi Form di Bawah ini:

Loading...

T E N A N G A J A..!!!

________


Buku yang kami jual 100% Original dan langsung dari penerbit.

Jika nanti yang Anda terima bukan Original, uang akan kami kembalikan 100% tanpa ribet


HATI-HATI BUKU MURAH TAPI KW/PALSU/FOTO KOPI

________

dibuat denganberdu