Gegap gempita kehidupan dunia sering kali membawa kita ke jalan gelap yang ruwet, rusak, dan kadang buntu. Seperti tidak ada harapan untuk bisa keluar dari berbagai problematika hidup. Kemana sebenarnya kita harus melangkah, dan lewat jalan yang mana?
Dunia modern yang serba rasional dan materil kerap kali hanya menyodorkan jawaban yang kering dan instan. Kita pun dipaksa jatuh bangun dalam keputusasaan dan ketidakatahuan. Menuju jalan-Nya yang hakiki memang tak mudah, tapi bukan berarti tak mungkin. Seorang salik harus terus berikhtiar mencapai titik puncak itu, salah satunya dengan bertarekat.
Dalam Kitab Miftahul Ma’iyah ini, syekh Abdul Ghani an-Nabulsi (1641-1731) menjabarkan dengan detail ajaran dan amalan tarekat yang terurai dalam kitab Risalah Syekh Tajudin an-Naqsyabandi.
Dengan membaca kitab ini, kita akan dibimbing untuk memahami hakikat hidup dalam menemukan kunci (miftah) untuk mengenal Allah swt. dan mencapai kebersamaan dengan-Nya (ma’iyyah) setiap saat. Selamat membaca dan mengamalkan!
Pengantar Imam Abdul Ghani an-Nabulsi — 1
Sanad Tarekat Naqsyabandiyah dari Jalur Syekh Tajuddin — 35
Wushul Menuju Allah Menurut Tokoh Naqsyabandiyah — 59
Sebelas Ungkapan Suci sebagai Fondasi Tarekat Naqsyabandiyah — 117
Tata cara Bertarekat secara Lahir dan Batin — 159
Fana dan Baqa — 231
Perangai Hati dan Terhindar Penyakit Ruhani — 267
Adab-adab yang Harus Dijaga oleh Murid — 287
Biografi Syekh Tajuddin an-Naqsyabandi — 231
Biografi Syekh Imam Abdul Ghani an-Nabulsi — 333