Benarkah Rasulullah diberangkatkan melintasi jarak dan waktu dari Masjid al-Aqsha ke Masjid al-Haram dan naik ke Sidratul Muntaha hanya dalam satu malam? Adakah beliau mengalami Isra’ dan Mi’raj secara ragawi dan ruhani, atau ruhnya saja? Benarkah beliau melihat wajah Allah secara langsung di Sidratul Muntaha? Lalu, apakah hakikat dan makna sejati dari Isra’ dan Mi’raj tersebut?
Pertanyaan-pertanyaan dan keraguan tersebut timbul karena tidak adanya dalil yang pasti terkait dengan peristiwa Isra Mi’raj. Karenanya, buku ini berusaha memberikan jawaban secara komprehensif atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dan pertanyaan lain seputar Isra’ dan Mi’raj. Buku ini juga memaparkan kajian tentang hadits-hadits terkait dengan Isra’ dan Mi’raj, baik yang statusnya dhaif (lemah) maupun yang shahih, termasuk hadits-hadits yang dibuat untuk tujuan politis.
Dengan kajian dan pembahasan ini, selain mendapatkan pengetahuan dan pemahaman, juga akan menambah dan mempertebal keimanan kepada risalah yang dibawa Rasulullah Saw. dan atas kemahakuasaan Allah Swt. Selamat membaca!