Awalnya adalah sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa sallam, " Sungguh Konstantinopel akan ditaklukan. Sebaik-baiknya pemimpin adalah penakluknya dan sebaik-baik pasukan adalah pasukannya." (HR. Ahmad)
Sekitar 800 tahun lamanya, mimpi indah ini tersimpan rapi dalam lembaran-lembaran kitab hadits. Bukan tidak ada yang berminat menjadi pahlawannya. Sudah Banyak. Bahkan, sekitar 11 kali percobaan telah dilakukan oleh tokoh-tokoh besar. Termasuk yang paling bersemangat adalah Abu Ayyub Al-Anshari. Kuburannya ditemukan didekat benteng Konstantinopel menjadi bukti kuat keinginannya untuk menjadi pembuat sejarah besar dan pewujud mimpi indah itu.
Tapi memang, sejarah besar hanya akan ditorehkan oleh orang-orang besar. Seperti Muhammad Al-fatih. Pada usia 25 tahun, ia mampu membuktikan dirinya sebagai pelaku hadits mulia itu. ia menjadi pahlawan kabar gembira Sang Nabi untuk menaklukan Konstantinopel, ibukota Imperium Bizantium. Sosoknya boleh jadi tidak begitu dikenal anak-anak generasi zaman kini. tapi, sejarah sangat mengenalnya sebagai orang besar yang telah membuat sejarah besar dalam perjuangan besar dibalik kesuksesannya, tentang strategi militernya yang mencengangkan dunia, tentang proyek-proyek peradaban dan ekonomi yang berhasil dihadirkan untuk dunia dan tentang cerita terbunuhnya yang penuh misteri.