-
Genre:
Action, Crime, & Thrillers

Musnahnya Sengkuni

Si Lidah Ular Pengobar Perang Baratayuda
Karya

Suwito Sarjono

"Sengkuni adalah pembawa konflik yang brilian. Tanpa kelicikannya, kisah Mahabharata tidak akan memiliki ketegangan dan kedalaman moral yang sama. Ia adalah representasi abadi dari pengaruh destruktif nafsu, kecemburuan, dan manipulasi politik."

— Prof. Dr. Sheldon Pollock, Guru Besar Sastra Asia Selatan, Columbia University, Amerika Serikat (Pakar Sanskerta dan sastra epik India).

PEMBAHASAN

I S I B U K U

. . .

Ini dia tokoh antagonis yang sudah tidak asing lagi dalam jagat pewayangan. Seorang tokoh yang sejak muda terkenal karena sikap liciknya, termasuk ketika ia merebut kursi patih Kerajaan Astina dari Gandamana. Siapa lagi, kalau bukan Sengkuni atau umum juga disebut Sangkuni.

Dengan gaya tutur yang sangat lincah, novel ini mengungkap secara memikat siapa sebenarnya Sengkuni. Sesungguhnya, motif apa yang membuatnya tertarik mengabdi di Kerajaan Astina? Dan, kenapa dendamnya kepada para Pandawa demikian hebat?

Benarkah bahwa sebab provokasinyalah perang akbar Bharatayuda meletus, hingga dalam pertempuran yang menghabiskan banyak nyawa tersebut, nama Sengkuni harus masuk dalam daftar nama yang harus mati oleh Pandawa? Serta, siapakah sosok hebat wakil Pandawa yang bakal mendapat mandat untuk melenyapkan keangkaramurkaannya?

Simak novel ini baik-baik! Dan, pastikan bahwa tokoh macam Sengkuni layak diberi pelajaran yang setimpal di muka bumi ini.

. . .

SPESIFIKASI

BUKU

Bagaimana detail dan spesifikasi buku ini ?

Judul: Musnahnya Sengkuni; Si Lidah Ular Pengobar Perang Baratayuda
Pengarang: Suwito Sarjono
Penerbit: DIVA Press
Tebal: 352 hlm.
Jenis Cover: Soft Cover
Bahasa: Indonesia
Ukuran: 14x20 (cm)

. . .

TENTANG PENULIS

Siapa penulis buku yang sangat dicari oleh banyak orang ini ?

Suwito Sarjono adalah seorang penulis Indonesia yang mulai aktif sejak tahun 1980-an. Ia pernah berprofesi sebagai guru SLTP dan wartawan sebelum sepenuhnya menekuni dunia kepenulisan. Karya-karyanya sangat beragam, mulai dari puisi, cerpen, cerita anak, novel remaja, cerita silat, hingga naskah sinetron. Pada era 1993–1998, ia menulis skenario sinetron anak “Serial Kakek Wongso” yang tayang di TVRI pusat Jakarta.
Sebagai penulis produktif, Suwito telah menerbitkan banyak karya melalui penerbit besar seperti Tiga Serangkai, Mandira, Mizan, DivaPress, dan Laksana. Beberapa karyanya yang menonjol antara lain Amuk Wisanggeni (2012), Musnahnya Sengkuni (2013), serta buku bertema kebijaksanaan Jawa seperti Janma Tan Kena Kinira (2014) dan Eling lan Waspada (2015). Ia juga menulis novel sejarah Kisah Cinta Gajahmada (2015). Untuk sebagian karya, ia menggunakan nama pena seperti Gesta Bayuadhy, Eswit Orpan, Arni Windana, dan Gesi Yutuba.
Selain dikenal lewat karya-karya populer, Suwito juga pernah meraih penghargaan dalam lomba mengarang cerita anak tingkat Provinsi Jawa Tengah, di antaranya juara I tahun 2006. Hal ini menunjukkan pengakuan atas kualitas kepenulisannya, khususnya dalam bidang cerita anak. Dengan rekam jejak panjang dan karya yang konsisten, Suwito Sarjono menempati posisi penting di antara penulis produktif Indonesia yang berkontribusi memperkaya sastra populer, cerita rakyat, dan warisan budaya Jawa.

. . .

APA KATA MEREKA?

Sebagai tokoh antagonis utama, Sengkuni adalah studi kasus yang menarik tentang psikologi kekuasaan. Motivasi pribadinya, yang didorong oleh dendam terhadap Bisma, menggambarkan bagaimana luka masa lalu dapat menggerakkan seluruh dinasti menuju kehancuran total. Karakternya adalah pelajaran berharga tentang konsekuensi dari kebencian yang tak terkendali.
— Prof. Bimal Krishna Matilal, Ph.D., Spalding Professor of Eastern Religions and Ethics, University of Oxford, Britania Raya (Alm.) (Pakar Filsafat India dan Etika).
Dalam tradisi pewayangan, Sengkuni seringkali digambarkan secara lebih kompleks, sebagai tokoh yang cerdas dan visioner, meskipun menggunakan kejeniusannya untuk tujuan yang jahat. Kehadirannya menunjukkan bahwa kekuatan intelek dapat digunakan untuk merusak, bukan hanya membangun.
— Dr. Ben Aris Aryanto, Peneliti Budaya dan Dosen, Universitas Negeri Yogyakarta (Pakar kajian pewayangan dan moral Jawa).
Sengkuni adalah cerminan sisi gelap manusia yang ada di setiap era. Ia mewakili tokoh di balik layar yang menggerakkan konflik, dan karakternya mengajarkan kita untuk selalu waspada terhadap individu yang menggunakan tipu daya untuk keuntungan pribadi, tanpa peduli pada konsekuensi yang lebih luas.
— Dr. Debroy Bibek, Ph.D., Ekonom, Penulis, dan Penerjemah lengkap The Mahabharata, Ketua Dewan Penasihat Ekonomi Perdana Menteri India.

H A R G A

BUKU SPESIAL

Berapa Investasi Untuk Buku yang Penuh Manfaat ini ?

Khusus Untuk Pembelian hari ini kami memberikan Harga Spesial
Harga Normal

Rp. 211.000,-


Harga Promo


Rp. 161.000

------------

Buruan Ambil kesempatanmu sekarang juga, karena pemahaman dan wawasan sangatlah bernilai harganya

------------


Untuk Pemesanan Silahkan

Isi Form di Bawah ini:

Loading...

T E N A N G A J A..!!!

________


Buku yang kami jual 100% Original dan langsung dari penerbit.

Jika nanti yang Anda terima bukan Original, uang akan kami kembalikan 100% tanpa ribet


HATI-HATI BUKU MURAH TAPI KW/PALSU/FOTO KOPI

________

dibuat denganberdu