-
Genre
Buku Best Seller

Orang Aceh

Ilmu Pengetahuan, Sastra, Permainan, dan Agama
Karya

C. Snouck Hurgronje

“Orang Aceh dikenal sebagai pejuang yang gagah berani, terutama selama Perang Aceh melawan kolonial Belanda. Orang Aceh sering digambarkan sebagai masyarakat yang memiliki semangat juang tinggi dan tak kenal takut. Laporan dari Belanda menunjukkan rasa kagum sekaligus ketakutan terhadap kegigihan orang Aceh dalam mempertahankan tanahnya.”

—Schrieke, Berthold. "Indonesian Sociological Studies: Selected Writings of Berthold Schrieke," 1955

PEMBAHASAN

I S I B U K U

. . .

Buku ini secara sangat rinci menguraikan ilmu pengetahuan yang dimiliki dan dipraktikkan masyarakat Aceh pada abad ke-19. Penjelasan diawali dengan perkara mistisisme heretik, kehidupan sekolah, dan cabang-cabang pengetahuan yang tidak berkaitan dengan ilmu keislaman. Hurgronje juga membahas seni, meskipun menurut pengamatannya cita rasa artistik orang Aceh kurang dikembangkan. Karya sastra, prosa, dan puisi dijabarkan dalam bab tersendiri, lengkap dengan contoh-contohnya. Termasuk di dalamnya, hikayat ruhé, hikayat epik, fabel, karya-karya religius pada masa pra-Islam, dan periode Islam yang mengandung kisah-kisah para nabi.

Tak ketinggalan, permainan, hiburan, prosesi, pesta rakyat, dan judi. Secara gamblang, Hurgronje membahas rateb sadati, yang merupakan rateb paling khas yang melibatkan anak lelaki berpakaian perempuan yang telah dilatih secara khusus untuk pertunjukan itu.

Di akhir buku ini, selain perkara hukum perdata, hukum perdagangan dan bisnis, Hurgronje juga memaparkan bagaimana masyarakat Aceh memahami dan menghayati agama serta bagaimana mereka menyelesaikan konflik antara agama dengan adat demi menjaga harmoni kehidupan.

Dalam perspektif kepentingan politik, Snouck Hurgronje cenderung melihat ulama sebagai elemen sosial yang berada di luar struktur sosial Aceh tradisional. Demi “keamanan politik”, dengan demikian, posisi ulama secara sosial harus diisolasi.

. . .

SPESIFIKASI

BUKU

Bagaimana detail dan spesifikasi buku ini ?

Judul : Orang Aceh; Ilmu Pengetahuan, Sastra, Permainan, dan Agama (Buku Kedua)
Penulis : C. Snouck Hurgronje
Peneribit : IRCISOD
ISBN : 978-623-7378-31-0
Tebal : 792 hlm.
Ukuran : 14x20 (cm)

. . .

TENTANG PENULIS

Siapa penulis buku yang sangat dicari oleh banyak orang ini ?

Christiaan Snouck Hurgronje (1857-1936) adalah seorang orientalis dan ahli Islam asal Belanda yang dikenal karena perannya dalam penelitian Islam di Nusantara, khususnya Aceh. Lahir di Oosterhout, Belanda, ia menempuh pendidikan di Universitas Leiden dan meraih gelar doktor dalam bidang studi Islam dengan disertasi tentang ibadah haji di Mekkah. Pada tahun 1884, Snouck melakukan perjalanan ke Jeddah dan kemudian Mekkah, menjadi salah satu orang Barat pertama yang berhasil mengakses kota suci tersebut.
Snouck Hurgronje mempelajari budaya, bahasa, dan adat istiadat Muslim, bahkan hidup sebagai Muslim dengan nama "Abdul Ghaffar" agar dapat menyesuaikan diri dan mengamati kehidupan masyarakat setempat. Pengalamannya ini memberi Snouck pemahaman mendalam tentang Islam, yang kemudian ia manfaatkan dalam kariernya di Hindia Belanda (sekarang Indonesia). Di Nusantara, terutama di Aceh, ia bekerja sebagai penasihat pemerintah kolonial dalam merumuskan kebijakan yang mampu meredam perlawanan masyarakat Muslim terhadap kolonial Belanda.
Pemikirannya banyak memengaruhi strategi Belanda di Aceh, dan ia menyarankan pendekatan yang mengombinasikan diplomasi budaya dengan kekuatan militer untuk menundukkan rakyat Aceh. Karya-karyanya, termasuk buku *"De Atjehers" (Orang Aceh)*, merupakan sumber penting untuk memahami masyarakat Aceh dan Islam di Indonesia pada masa kolonial. Namun, perannya yang kontroversial membuatnya dilihat sebagai tokoh kompleks yang berkontribusi dalam penelitian Islam sekaligus dianggap alat kolonial.

. . .

APA KATA MEREKA?

-
-
Banyak pengamat kolonial menganggap orang Aceh sebagai bangsa yang independen dengan nilai egalitarian. Mereka menolak dominasi dan memiliki sistem sosial yang memungkinkan setiap warga untuk memiliki suara dalam komunitasnya. Pandangan ini berasal dari ketidaktergantungan masyarakat Aceh pada kekuatan luar, termasuk Belanda.
Reid, Anthony. "The Contest for North Sumatra: Atjeh, the Netherlands and Britain, 1858-1898," 1969
Orang Aceh pada abad ke-19 juga dikenal sebagai pedagang ulung. Mereka memiliki hubungan dagang yang luas dengan pedagang dari Timur Tengah, India, dan Asia Tenggara. Aceh menjadi pusat perdagangan rempah-rempah, khususnya lada, yang memiliki nilai ekonomi tinggi di pasar internasional. Hal ini menciptakan masyarakat yang dinamis dalam bidang ekonomi.
Kloos, David. "Becoming Better Muslims: Religious Authority and Ethical Improvement in Aceh, Indonesia," 2017

H A R G A

BUKU SPESIAL

Berapa Investasi Untuk Buku yang Penuh Manfaat ini ?

Khusus Untuk Pembelian hari ini kami memberikan Harga Spesial
Harga Normal

Rp. 288.000,-


Harga Promo


Rp. 228.000,-

------------

Buruan Ambil kesempatanmu sekarang juga, karena pemahaman dan wawasan sangatlah bernilai harganya

------------


Untuk Pemesanan Silahkan

Isi Form di Bawah ini:

Loading...

T E N A N G A J A..!!!

________


Buku yang kami jual 100% Original dan langsung dari penerbit.

Jika nanti yang Anda terima bukan Original, uang akan kami kembalikan 100% tanpa ribet


HATI-HATI BUKU MURAH TAPI KW/PALSU/FOTO KOPI

________

dibuat denganberdu