-
Genre
Buku Best Seller
Kearifan Logika Al-Ghazali:

Membebaskan Akal dan Menata Pikiran

Mantiq; Catatan Ngaji Logika Al-Ghazali
& Bebaskan Akal dari Sesat Pikir
Karya

Imam al-Ghazali & Azis Anwar Fachrudin

“Al-Ghazali adalah salah satu pembaharu terbesar dalam sejarah Islam yang berhasil mengharmoniskan agama dan rasionalitas. Karya Al-Ghazali seperti Ihya’ Ulum al-Din memberikan panduan spiritual yang tetap relevan dan menjadi inspirasi umat Islam hingga hari ini.”

— Prof. Dr. Nurcholish Madjid (Cak Nur)

PEMBAHASAN

I S I B U K U

. . .

Bebaskan Akal dari Sesat Pikir

(Filsafat, Tasawuf, dan Logika)

Al-Munqidz min adh-Dhalal adalah salah satu dari sekian banyak karya Imam al-Ghazali yang terkenal. Ini adalah buku autobiografi, tepatnya autobiografi pemikiran. Lewat buku ini, pembaca diberikan gambaran tentang sejarah pencarian Imam al-Ghazali terhadap kebenaran, juga gambaran lika-liku pencariannya yang heroik.

Buku ini ditulis di penghujung hidup Imam al-Ghazali, pasca penulisan Ihya’ ‘Ulumuddin. Dengan gaya penulisan yang singkat, padat, dan menawan, ia mengklasifikasikan empat golongan penjamin kebenaran: teolog, kaum batiniyah, filsuf, dan sufi. Menurutnya, kebenaran tidak mungkin keluar dari empat golongan ini.

Mula-mula ia memasuki ilmu kalam, tahap kedua mendalami epistemologi filsafat, ketiga mengikuti ajaran batiniyah, dan terakhir menempuh cara sebagaimana kaum sufi. Pengetahuan indra (filsuf) dan rasional (teolog-filsuf), juga pengetahuan yang diperoleh dari imam yang ma’sum (batiniyah), sama-sama ringkih, tak mampu mengobati penyakit pesimisme yang diderita oleh Imam al-Ghazali.

Adapun pengetahuan para kaum sufi terhindar dari cela. Ia pun berlabuh di situ hingga akhir hayat. Tersiar kabar bahwa di lokus sufisme ini, ia telah mencapai derajat paling tinggi, yakni dianugerahi kedudukan sebagai sultannya wali-wali Allah Swt., dengan gelar Quthbul ‘Ilm. Sehingga, dengan tegas ia menjamin bahwa kebenaran yang ia peluk bersifat mutlak.

Mantiq

Catatan Ngaji Logika Al-Ghazali

Mengapa mantiq amat penting untuk dipelajari? Ialah karena fungsinya sebagai ilmu alat.

Ketika ‘ilmu alat’ disebut, umumnya orang yang belajar ilmu-ilmu keislaman hari ini cenderung akan mengasosiasikannya dengan gramatika bahasa Arab, yakni nahwu (sintaksis) dan sharf (morfologi). Namun, khazanah klasik Islam menyebut mantiq sebagai ilmu alat juga. “Waba’du fal-manthiqu lil-janāni # nisbatuhu kan-naḥwi lil-lisāni”, demikian tulis Al-Akhdhari (w. 1575) dalam nazam As-Sullam al-Munawraq. “Mantiq bagi pikiran ialah seperti nahwu bagi bahasa.”

Lebih tegas lagi, di salah satu karyanya yang menjadi kitab babon dalam ushul fiqh, al-Mustashfā, al-Ghazali menyampaikan, “Man la yaḥīthu bih fala tsiqata bi’ulūmihi ashlan”. “Siapa tak menguasai mantiq, ilmunya tidak tepercaya.” Buku ini menghimpun catatan dari kajian terhadap Mi’yārul-‘Ilmi fil-Manthiq karya al-Ghazali dan ditambah dengan bacaan-bacaan lain untuk memperkaya. Sebagaimana tampak nanti setelah membaca buku ini, peran vital mantiq bahkan bukan saja terbatas pada fungsinya sebagai ilmu alat, melainkan juga pemberi dasar rasional bagi diktum-diktum akidah.

. . .

SPESIFIKASI

BUKU

Bagaimana detail dan spesifikasi buku ini ?

Judul: Bebaskan Akal dari Sesat Pikir
Penulis: Imam al-Ghazali
Penerbit: DIVA Press
Tebal: 154 hlm.
Ukuran: 14x20 (cm)
Judul: Mantiq; Catatan Ngaji Logika Al-Ghazali
Penulis: Azis Anwar Fachrudin
Penerbit: IRCiSoD
ISBN: 978-623-6166-39-0
Tebal: 222 hlm.

. . .

TENTANG PENULIS

Siapa penulis buku yang sangat dicari oleh banyak orang ini ?

Azis Anwar Fachrudin menamatkan pendidikan S1 di jurusan Bahasa dan Sastra Arab, UIN Sunan Kalijaga, pada 2013; dan menyelesaikan S2 di Program Studi Agama dan Lintas Budaya atau lebih dikenal sebagai Center for Religious and Cross-cultural Studies (CRCS), Sekolah Pascasarjana UGM, pada 2016. Ia sempat menjadi graduate student fellow di Asia Research Institute, National University of Singapore, pada Mei-Juli 2016; dan pada Januari-Juli 2019 ia menjadi Indonesian fellow di New Mandala, situs web yang fokus pada kajian Asia Tenggara yang berbasis di Coral Bell School of Asia Pacific Affairs, Australian National University. Setelah lulus S2 hingga ketika buku ini selesai ditulis, ia masih bekerja di CRCS UGM. Puluhan tulisannya pernah terbit baik di media cetak, seperti The Jakarta Post, Kompas, Jawa Pos, Tempo, Republika, Media Indonesia, Kedaulatan Rakyat, dll, maupun daring seperti Tirto, Mojok, dll. Dua bukunya yang terbit pada 2021 berjudul Linguistik Arab: Pengantar Sejarah dan Mazhab dan Mantiq: Catatan Ngaji Mi'yarul- Ilmi Karya al-Ghazali-keduanya diterbitkan IRCISOD, Yogyakarta. Di media sosial, ia lebih sering aktif di Twitter: @azis_af.
Imam Al-Ghazali, yang nama lengkapnya Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali (1058–1111 M), adalah seorang ulama, filsuf, dan sufi terkemuka dari Persia yang dijuluki "Hujjatul Islam" (Pembela Islam). Lahir di Tus, wilayah Khurasan (sekarang Iran), ia dikenal sebagai salah satu pemikir Islam terbesar sepanjang sejarah. Al-Ghazali menonjol dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk teologi, filsafat, hukum Islam, dan tasawuf. Karya-karyanya seperti Ihya' Ulum al-Din dan Tahafut al-Falasifah memiliki pengaruh besar dalam dunia Islam dan bahkan di Barat. Ia juga dikenal sebagai seorang pembaru (mujaddid) yang berhasil menyelaraskan akal dan wahyu dalam tradisi keilmuan Islam, serta memperkuat fondasi spiritual umat melalui ajaran tasawuf yang seimbang dengan syariat. Al-Ghazali meninggalkan warisan intelektual yang terus dikaji dan menjadi inspirasi hingga hari ini.

. . .

APA KATA MEREKA?

-
-
-
-
Al-Ghazali adalah ulama yang mampu menyinergikan dimensi eksoterik dan esoterik Islam. Pemikiran Al-Ghazali menawarkan keseimbangan antara ilmu syariat dan hakikat, menjadikannya salah satu tokoh yang sangat berpengaruh dalam dunia Islam.
Prof. Dr. M. Quraish Shihab
Al-Ghazali adalah "Hujjatul Islam" yang mampu menjawab berbagai tantangan intelektual pada zamannya. Kritik Al-Ghazali terhadap filsafat Yunani dalam Tahafut al-Falasifah membuktikan kecemerlangan intelektualnya dalam mempertahankan akidah Islam dari pengaruh asing.
Prof. Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi
Al-Ghazali mampu merumuskan tasawuf yang tidak hanya bersifat mistik tetapi juga rasional. Al-Ghazali adalah ulama yang berjasa dalam menjembatani ilmu pengetahuan dengan spiritualitas Islam secara harmonis.
Prof. Dr. Komaruddin Hidayat

H A R G A

BUKU SPESIAL

Berapa Investasi Untuk Buku yang Penuh Manfaat ini ?

Khusus Untuk Pembelian hari ini kami memberikan Harga Spesial
Harga Normal

Rp. 246.000,-


Harga Promo


Rp. 196.000,-

------------

Buruan Ambil kesempatanmu sekarang juga, karena pemahaman dan wawasan sangatlah bernilai harganya

------------


Untuk Pemesanan Silahkan

Isi Form di Bawah ini:

Loading...

T E N A N G A J A..!!!

________


Buku yang kami jual 100% Original dan langsung dari penerbit.

Jika nanti yang Anda terima bukan Original, uang akan kami kembalikan 100% tanpa ribet


HATI-HATI BUKU MURAH TAPI KW/PALSU/FOTO KOPI

________

dibuat denganberdu