Hukum mempelajari ilmu tajwid sama seperti banyak disiplin ilmu keislaman yang lain, yaitu fardu kifayah. Namun sangat sedikit orang yang tertarik mempelajarinya. Bahkan, tak jarang ada orang yang pandai dalam ilmu agama, tetapi bacaan Al-Qur’annya kebodohan. Dikiranya, membaca Al-Qur’an sudah cukup jika sudah benar membaca huruf dan harakatnya. Ini jelas anggapan yang sangat keliru.
Kesalahan terfatal sebagian besar kaum muslimin yang cukup parah bacaan Al-Qur’annya, di antaranya adalah karena tak mendapatkan guru ngaji yang mumpuni saat dulu mereka belajar. Sehingga, ketika mereka beranjak dewasa, bacaannya pun tetap lestari dengan berbagai kesalahan yang tak disadari. Mereka merasa sudah benar, namun orang yang menguasai ilmu tajwid tahu bahwa itu salah.
Dalam buku ini, pembaca akan menemukan, betapa setiap huruf dalam Al-Qur’an, masing-masing mempunyai sejumlah hukum tersendiri; makhraj dan beberapa sifat. Dan, setiap pertemuan antara satu huruf dengan huruf lain juga terdapat hukum bagaimana cara membacanya dengan benar. Buku ini pun semakin lengkap karena disertai dengan contoh-contoh yang memudahkan pembaca.