Banyak orang menginginkan kesempurnaan dalam beribadah, namun tidak tahu cara meraihnya. Bahkan, banyak pula yang tidak tahu apa dan bagaimana ibadah yang sempurna itu. Padahal, ibadah yang (diupayakan) sempurna merupakan salah satu cara kita untuk menerima hidayah, ridha, dan cinta-Nya.
Apakah “khusyuk” misalnya, merupakan salah satu ciri sempurnanya ibadah kita kepada Allah? Bagaimana mendapatkannya? Temukan jawabannya di buku klasik ini. Syekh Nawawi al-Bantani, penulis buku ini, secara arif menjelaskan bahwa kesempurnaan ibadah itu adalah sebuah proses yang holistik. Tidak ujug-ujug (tiba-tiba), melainkan melalui tahapan amalan dan ibadah yang kalau dijalankan dengan baik dan benar niscaya tercapailah maqam “takwa” dalam diri kita.
“Permulaan dari hidayah adalah ketakwaan secara lahir, sedangkan puncaknya adalah ketakwaan secara batin. Karena itu, tidak ada keberuntungan yang hakiki bagi umat manusia melainkan dengan bertakwa, dan tidak akan mendapat petunjuk melainkan al-muttaqin, yakni orang-orang yang menyandang sifat takwa.”
Dijabarkan dari kitab Bidayah al-Hidayah karya Imam al-Ghazali, Syekh Nawawi yang memiliki kedudukan terhormat di jazirah Arab dan negara-negara Islam ini menuntun kita menuju kesempurnaan ibadah yang hakiki. Tentu saja, dengan tetap didasarkan pada al-Quran dan sunah-sunah Rasulullah saw.