Buku ini menyajikan epik panjang peradaban emas Islam di bumi Andalusia. Membaca buku ini serasa membuka lembar-lembar kenangan yang menyenangkan sekaligus mendebarkan. Bagaimana tidak? Andalusia menjadi saksi kegemilangan peradaban Islam di Eropa sisi barat selama kurang-lebih 7,5 abad.
Andalusia ketika itu menjelma Kawah Candradimuka bagi berpijarnya peradaban unggul, juga terciptanya terobosan-terobosan baru di bidang intelektual, seni, dan arsitektur yang tiada tanding. Ibnu Bajjah, Ibnu Thufail, Ibnu Rusyd, Ibnu Arabi, Ibnu Jubair, Ibnu Khaldun adalah tokoh-tokoh kaliber atas yang lahir dari rahim peradaban Islam Andalusia. Andalusia bahkan membidani lahirnya gerakan Renaissance kebudayaan Yunani Klasik abad ke-14 M.
Sebelum era pemerintahan Islam, Andalusia bernama Spanyol di bawah Kerajaan Romawi. Lalu bangsa Vandal berhasil menekuk dan menyingkirkan kekuasaan Romawi. Sejak itulah, Spanyol berubah nama Vandalusia (Arab: al-Andalusia—negeri bangsa Vandal). Di kemudian hari, bangsa Ghotia mengusir bangsa Vandal ke Afrika.
Berada di bawah pengaruh Ghotia, rakyat Spanyol sengsara tiada tara. Kondisi sebaliknya dialami penduduk muslim Afrika Utara yang hidup sejahtera. Hal ini mendorong rakyat Spanyol untuk bangkit. Maka pada masa kekhalifahan Dinasti Umayyah, Islam masuk ke Spanyol. Saat itu, ada tiga pahlawan yang berjasa memimpin pasukan Islam untuk menaklukkan Spanyol, yaitu Tharif bin Malik, Thariq bin Ziyad, dan Musa bin Nushair.
Di dalam buku ini, Anda juga disajikan fakta-fakta sejarah lainnya perihal kegemilangan peradaban Islam dan warisan intelektual di bumi Andalusia. Mulai awal penaklukan, masa kejayaan, konflik politik, hingga masa akhir yang tragis dari dominasi pemerintahan Islam.