Setelah 3 kali disuruh mengulangi shalatnya, shahabat Nabi itu pun meminta diajari oleh Nabi. Dengan lemah lembut, beliau pun mengajarkan, “jika engkau hendak shalat maka sempurnakanlah wudhu, lalu menghadaplah ke kiblat, lalu bertakbirlah.” (HR Al-Bukhari)
Itulah salah satu gambaran betapa Nabi sangat memperhatikan tata cara shalat. Hal ini tidak mengherankan mengingat shalat memiliki kedudukan yang sangat penting dalam agama Islam. Sebagaimana mafhum, shalat merupakan rukun Islam terpenting setelah syahadat.
Shalat sebagai tiang agama Islam. Shalat adalah amal yang pertama kali di hisab. Shalat adalah ibadah yang membedakan antara mukmin dan kafir. Dengan demikian, shalat memiliki dua aspek yang sama-sama penting, yaitu aspek akidah dan fikih. Nah, buku sifat shalat ini membahas kedua aspek tersebut kendatipun titik tekannya adalah pada pembahasan tata caranya, atau aspek fikihnya.
Sebagai gambaran, pembahasan buku ini meliputi :
Urgensi shalat dari sudut pandang syar’i
Keutamaan dan manfaat shalat
Hukum orang yang meninggalkan shalat
Syarat-syarat shalat
Sifat shalat sesuai penjelasan Al-Qur’an dan As-Sunnah
Urgensi khusyuk dan hal-hal terkaitan dengannya
Hukum shalat berjamaah dan penjelasan hukum-hukumnya
Agar mudah dipahami, buku Sifat Shalat ini juga dilengkapi dengan foto-foto gerakan shalat. Jadi, tunggu apa lagi? Mari shalat seperti shalatnya Nabi!
SIapakah Penulis Buku ini?
Lebih dikenal dengan nama Syaikh Ibn 'Utsaimin atau Syaikh 'Utsaimin. Dilahirkan di kota Unaizah pada tahun 1928. Pernah menjabat sebagai ketua di Hai'ah Kibarul Ulama (semacam MUI di Kerajaan Arab Saudi). Dia wafat pada tahun 2001 di Jeddah, disholatkan di Masjidil Haram, dan dimakamkan di pemakaman Al-Adl Mekkah, Arab Saudi.