Genre
Buku Best Seller
Terjemah
Minhajul 'Abidin
7 Tahapan Menuju Puncak Ahli Ibadah
Karya
Imam al-Ghazali
"Minhaj al-‘Abidin bukan kitab tasawuf, tapi metodologi bagaimana ibadah kita berkualitas. Belum tasawuf, tapi baru prolognya."
—Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, M.A. [Ketua Umum PBNU]
PEMBAHASAN
I S I B U K U
. . .
Ini adalah kitab pungkasan dari sekian kitab yang pernah ditulis oleh sang Hujjatul Islam yang tidak lain adalah Imam al-Ghazali. Orang agung dari Thus itu usianya tidak seberapa, yaitu hanya 55 (lima puluh lima) tahun. Tapi, seakan merupakan perahu-perahu keabadian, kitab-kitab yang ditulisnya senantiasa berlayar menembus gelombang demi gelombang zaman, melintasi ombak demi ombak generasi, meniti lautan demi lautan masa.
Tidak diragukan lagi bahwa kita kulakan ilmu dan spiritualitas dari Imam al-Ghazali lewat kitab Minhaj al-‘Abidin ini merupakan bagian langkah ruhani yang sudah tepat. Beliau tidak saja mengetahui secara teoretik semua yang ditorehkan dalam kitab ini, tapi yang terpenting juga beliau merasakan sekaligus mengalaminya.
Buku ini mengajak kita untuk merenungi kembali hakikat ibadah dan berbagai tahapan dalam mencapai kesempurnaan ibadah. Berbagai tahapan yang dimaksud meliputi tujuh hal, yaitu tahapan ilmu dan makrifat, tahapan taubat, mengetahui godaan-godaan ibadah, penghalang-penghalang, pendorong-pendorong, dan perusak-perusak ibadah, serta tahapan pujian dan syukur (al-hamd wa asy-syukr).
. . .
SPESIFIKASI
BUKU
Bagaimana detail dan spesifikasi buku ini ?
Judul: Terjemah MINHAJUL 'ABIDIN; 7 Tahapan Menuju Puncak Ahli Ibadah
Penulis: Imam al-Ghazali
Penerbit: DIVA Press
ISBN: 978-602-391-120-2
Tebal: 404 hlm.
. . .
TENTANG PENULIS
Siapa penulis buku yang sangat dicari oleh banyak orang ini ?
**Imam Al-Ghazali** (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali), lahir pada 1058 M di Tus, Persia (sekarang Iran), adalah salah satu ulama, filsuf, dan teolog paling berpengaruh dalam sejarah Islam. Dikenal sebagai "Hujjatul Islam" (Pembela Islam), Al-Ghazali memainkan peran penting dalam mengharmonisasikan tasawuf (mistisisme) dengan teologi Islam, serta menyelamatkan Islam dari pengaruh filsafat Yunani yang dianggap terlalu rasional.
Al-Ghazali belajar di berbagai institusi ternama, termasuk madrasah Nizamiyah di Baghdad, di mana ia kemudian menjadi seorang guru yang terkenal. Namun, ia mengalami krisis spiritual yang membawanya meninggalkan posisi akademik dan hidup dalam pengasingan selama lebih dari satu dekade, berfokus pada refleksi spiritual. Masa-masa ini menghasilkan karya besarnya, *Ihya Ulumuddin* (Menghidupkan Ilmu-ilmu Agama), yang menjadi salah satu teks terpenting dalam tradisi Islam. Karya ini menyentuh aspek spiritual, moral, dan sosial dalam kehidupan Muslim, serta menjadi panduan dalam etika dan ibadah.
Karya Al-Ghazali lainnya, *Tahafut al-Falasifa* (Kerancuan Para Filosof), mengkritik beberapa pandangan filsafat yang dianggapnya bertentangan dengan keyakinan Islam. Pendapatnya ini membuka jalan bagi perkembangan teologi Islam yang berbasis pada keseimbangan antara akal dan wahyu.
Imam Al-Ghazali meninggal pada 1111 M di kota kelahirannya, Tus. Warisan intelektualnya terus berpengaruh luas, menjadikan beliau tokoh yang dikagumi baik di kalangan ulama maupun pemikir Barat.
. . .
APA KATA MEREKA?
““
““
““
H A R G A
BUKU SPESIAL
Berapa Investasi Untuk Buku yang Penuh Manfaat ini ?
------------
Buruan Ambil kesempatanmu sekarang juga, karena pemahaman dan wawasan sangatlah bernilai harganya
------------
T E N A N G A J A..!!!
________
Buku yang kami jual 100% Original dan langsung dari penerbit.
Jika nanti yang Anda terima bukan Original, uang akan kami kembalikan 100% tanpa ribet
HATI-HATI BUKU MURAH TAPI KW/PALSU/FOTO KOPI
________
dibuat denganberdu