Di kota Oran, Aljazair, suatu hari tikus-tikus bermunculan dan mati mendadak. Tak lama kemudian, manusia pun mulai jatuh sakit dan meninggal karena wabah misterius. Pemerintah menutup kota. Oran terisolasi. Panik melanda. Rasa takut, kehilangan, dan absurditas mulai menjalar di tengah masyarakat.
Tokoh utama, Dr. Bernard Rieux, adalah seorang dokter yang menyaksikan langsung kehancuran fisik dan mental akibat wabah. Namun alih-alih pasrah, ia memilih untuk bertindak: merawat, menyelamatkan, dan tetap memegang martabat kemanusiaan meski tak ada harapan nyata.
Melalui berbagai tokoh—seorang jurnalis idealis, seorang imam yang melihat wabah sebagai hukuman Tuhan, dan seorang pegawai biasa yang hanya ingin hidup tenang—Camus menggambarkan reaksi manusia dalam menghadapi absurditas hidup dan kematian yang tak masuk akal.
Lebih dari sekadar kisah tentang epidemi, The Plague adalah alegori perlawanan terhadap tirani, penjajahan, dan kejahatan dalam segala bentuknya. Ia mempertanyakan: