Jika ilmu pengetahuan dan logika membuat orang semakin pandai dan cerdik, mengapa pada saat yang sama menimbulkan permusuhan? Mengapa orang beriman berpikiran sempit dan banyak melakukan penyimpangan? Apakah pandangan sempit merupakan sifat dan ciri para pendiri agama besar? Apa sebenarnya nilai kitab suci bagi orang beriman? Apakah hanya untuk dibaca dengan suara merdu dan tidak untuk ditafsirkan dalam rangka menjawab realitas kehidupan? Mengapa orang beriman yang tahu isi kitab suci gagal dalam tindakan dan muamalah? Jika rasa cinta tumbuh dalam diri seseorang, mengapa sikapnya lantas berubah, pemahaman yang segar lantas muncul dan perbedaan pendapat tentang hal-hal yang bersifat furu (cabang) lantas dilupakan?
Atas dasar itulah melalui buku sederhana ini, buku ini menghadirkan sekumpulan bongkahan dari kearifan Jalaluddin Rumi yang tersebar dalam berbagai karyanya dan dibagi dalam enam tema besar, yaitu love (Cinta), faith (keyakinan), hope (harapan), soul (jiwa), virtue (kebajikan), dan determination (ketetapan hati). Baca dan renungilah setiap kata yang ada dalam buku ini. Anggaplah ia sebagai ilham atau pitutur dari seorang teman dekat, pemandu, atau apapun namanya yang sengaja datang melintasi zaman untuk menemui kita dan menyelamatkan kita dari krisis identitas Ilahiah, kebahagiaan, dan tanggungjawab kemanusiaan.