-
Genre
Agama, Filsafat, Sosial, dan Humaniora

Tuhan Tidak Perlu DIbela

Menyoroti Hakikat Keimanan, Toleransi, dan Kemanusiaan dalam Keragaman
Karya

KH. Abdurrahman Wahid

“Buku ini mengandung nilai-nilai pendidikan pluralisme yang mendalam. Untuk memahami isi buku tersebut, pembaca harus memiliki wawasan yang luas dan keterbukaan terhadap berbagai perspektif.”

—Eko Makhmud Hidayat Masruri

PEMBAHASAN

I S I B U K U

. . .

Buku Tuhan Tidak Perlu Dibela merupakan kumpulan esai dan pemikiran Gus Dur yang menggugah kesadaran mengenai agama, kebudayaan, dan kemanusiaan. Gus Dur, sebagai tokoh pluralisme dan pemimpin yang dikenal luas, menyampaikan gagasan-gagasan kritis yang menantang dogma konservatif sekaligus mengajak pembaca untuk memahami hakikat keimanan secara mendalam dan terbuka.

Judul buku ini mencerminkan keyakinan Gus Dur bahwa Tuhan, sebagai entitas tertinggi, tidak membutuhkan pembelaan manusia. Sebaliknya, manusia lah yang harus memanifestasikan keimanan melalui perilaku yang berlandaskan kasih sayang, keadilan, dan penghormatan terhadap perbedaan. Buku ini menyoroti isu-isu penting seperti toleransi antarumat beragama, peran agama dalam kehidupan sosial, serta penolakan terhadap fanatisme dan kekerasan atas nama agama.

Dengan gaya bahasa yang ringan namun bernas, Gus Dur mengajak pembaca untuk merenungkan berbagai persoalan kehidupan beragama di Indonesia dan dunia. Buku ini tidak hanya menginspirasi, tetapi juga mengajarkan cara berpikir kritis dan berpijak pada nilai-nilai kemanusiaan.

Keistimewaan Buku
  • Mengupas konsep keimanan yang humanis dan universal.
  • Menyampaikan pesan toleransi dalam konteks keberagaman masyarakat.
  • Mengajak pembaca untuk memahami agama sebagai sarana perdamaian, bukan konflik.
  • Buku ini sangat relevan bagi siapa saja yang ingin mendalami makna agama dalam kehidupan, baik bagi masyarakat yang beragama maupun mereka yang tengah mencari kebijaksanaan universal.

. . .

SPESIFIKASI

BUKU

Bagaimana detail dan spesifikasi buku ini ?

Judul : Tuhan Tidak Perlu Dibela
Penulis : KH. Abdurrahman Wahid
Penerbit : IRCiSoD
ISBN : 978-602-7696-51-8
Tebal : 360 hlm.
Ukuran : 14x 20 (cm)

. . .

TENTANG PENULIS

Siapa penulis buku yang sangat dicari oleh banyak orang ini ?

KH. Abdurrahman Wahid (1940–2009), yang akrab disapa Gus Dur, adalah seorang ulama, intelektual, dan tokoh besar Indonesia yang pernah menjabat sebagai Presiden ke-4 Republik Indonesia (1999–2001). Lahir pada 7 September 1940 di Jombang, Jawa Timur, Gus Dur merupakan putra dari KH. Wahid Hasyim, Menteri Agama pertama Indonesia, dan cucu dari KH. Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Pendidikan awalnya ditempuh di pesantren-pesantren tradisional, kemudian melanjutkan studi ke Universitas Al-Azhar di Kairo dan Universitas Baghdad di Irak. Gus Dur dikenal sebagai pemikir Islam progresif yang mengusung nilai-nilai pluralisme, demokrasi, dan kemanusiaan.
Sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) selama lebih dari satu dekade (1984–1999), Gus Dur memainkan peran penting dalam mengarahkan NU kembali ke khittahnya sebagai organisasi sosial keagamaan. Pemikirannya yang tajam dan keberaniannya dalam menyuarakan keadilan menjadikannya tokoh yang dihormati lintas agama dan budaya. Selain dikenal sebagai negarawan, Gus Dur juga seorang penulis produktif yang karyanya menggambarkan pandangan kritis dan humanis tentang berbagai isu, termasuk politik, budaya, dan agama. Hingga akhir hayatnya, Gus Dur tetap dikenang sebagai "Bapak Pluralisme Indonesia" dan simbol perjuangan untuk kebebasan dan toleransi.

. . .

APA KATA MEREKA?

-
-
-
-
Buku ini menghadirkan kembali pemikiran Gus Dur yang luar biasa. Buku ini tidak hanya mengajak pembaca untuk mengetahui kiprah Gus Dur, tetapi juga mengungkap pemikiran-pemikiran beliau terkait agama, budaya, dan negara.
Fathorrozi
Melalui tulisan 'Tuhan Tidak Perlu Dibela', Gus Dur mengajukan pendekatan sufistik untuk memecahkan kontradiksi antara agama dan politik. Gus Dur menawarkan perspektif bahwa Tuhan tidak memerlukan pembelaan manusia, melainkan manusia yang harus merefleksikan keimanan melalui perilaku yang berlandaskan kasih sayang dan keadilan.
Savic Ali
Buku ini sebagai kumpulan esai yang berfungsi sebagai kritik tajam terhadap fanatisme yang sering muncul dengan dalih agama. Gus Dur, melalui tulisannya, mengajak pembaca untuk berpikir lebih dalam tentang peran agama dalam kehidupan sosial dan politik.
Fadhel Fikri

H A R G A

BUKU SPESIAL

Berapa Investasi Untuk Buku yang Penuh Manfaat ini ?

Khusus Untuk Pembelian hari ini kami memberikan Harga Spesial
Harga Normal

Rp. 212.000,-


Harga Promo


Rp. 162.000,-

------------

Buruan Ambil kesempatanmu sekarang juga, karena pemahaman dan wawasan sangatlah bernilai harganya

------------


Untuk Pemesanan Silahkan

Isi Form di Bawah ini:

Loading...

T E N A N G A J A..!!!

________


Buku yang kami jual 100% Original dan langsung dari penerbit.

Jika nanti yang Anda terima bukan Original, uang akan kami kembalikan 100% tanpa ribet


HATI-HATI BUKU MURAH TAPI KW/PALSU/FOTO KOPI

________

dibuat denganberdu