Kumpulan Tulisan Soe Hok Gie Tentang Kondisi Indonesia Di Era Peralihan Kekuasaan Soekarno Ke Soeharto: Zaman Peralihan
Genre
Buku Best Seller
Zaman Peralihan
Kumpulan Tulisan Soe Hok Gie Tentang Kondisi Indonesia Di Era Peralihan Kekuasaan Soekarno Ke Soeharto
Karya
Soe Hok Gie
“Soe Hok Gie sebagai salah satu tokoh kunci dalam oposisi terhadap Demokrasi Terpimpin di masa Orde Lama. Gie turut menggagas kerja sama antara mahasiswa dan militer anti-PKI dalam gerakan bawah tanah untuk menentang sistem politik otoriter. Pemikirannya yang tajam juga menjadi pondasi kritik terhadap penyimpangan hak asasi manusia selama Orde Baru, khususnya pembantaian massal pasca-1965”
—John Maxwell (Ilmuwan Politik Australia)
PEMBAHASAN
I S I B U K U
. . .
ZAMAN PERALIHAN adalah kumpulan tulisan Soe Hok Gie tentang kondisi Indonesia di era peralihan kekuasaan Soekarno ke Soeharto. Rangkaian sejarah yang menunjukkan pada kita bahwa zaman boleh beralih, namun akar dari semuanya tak boleh tercerabut, yaitu kemanusiaan kita sebagai bangsa. Ini akan menjadi penuntun jalan kita untuk pulang dan mengeja kembali kebangsaan kita di antara carut marut dan gegap gempita zaman.
. . .
SPESIFIKASI
BUKU
Bagaimana detail dan spesifikasi buku ini ?
Judul : Zaman Peralihan
Penulis : Soe Hok Gie
Penerbit : Labirin
Tebal : 308 hlm
. . .
TENTANG PENULIS
Siapa penulis buku yang sangat dicari oleh banyak orang ini ?
Soe Hok Gie (17 Desember 1942 – 16 Desember 1969) adalah seorang aktivis mahasiswa, penulis, dan intelektual muda Indonesia yang dikenal karena sikap kritisnya terhadap ketidakadilan. Ia lahir di Jakarta dari keluarga Tionghoa peranakan. Gie menempuh pendidikan di Fakultas Sastra Universitas Indonesia dengan spesialisasi dalam sejarah.
Gie mulai aktif sebagai penulis sejak masa sekolah menengah atas. Ia kerap menyuarakan kritik terhadap pemerintahan Soekarno di era Demokrasi Terpimpin melalui berbagai media. Sikap idealisnya tercermin dalam keterlibatannya di gerakan mahasiswa, termasuk dalam demonstrasi menentang rezim Orde Lama dan otoritarianisme.
Selain aktivisme, Gie adalah pendaki gunung yang mencintai alam. Ia turut mendirikan organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) di Universitas Indonesia. Pendakian terakhirnya di Gunung Semeru pada Desember 1969 berakhir tragis; Gie meninggal akibat menghirup gas beracun sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-27.
Karya-karyanya, seperti "Catatan Seorang Demonstran," menjadi sumber inspirasi dan referensi penting dalam memahami gerakan mahasiswa Indonesia. Sosoknya diabadikan dalam berbagai medium, termasuk film *Gie* (2005).
. . .
APA KATA MEREKA?
Soe Hok Gie merupakan simbol gerakan mahasiswa yang idealis dan tidak terikat pada politik praktis. Gie mewakili peran mahasiswa sebagai "korektor sosial" yang menjaga integritas gerakan moral dalam masyarakat.
Dr. Asvi Warman Adam (Sejarawan LIPI)
““
Soe Hok Gie menumbuhkan kesadaran mahasiswa untuk mencintai tanah air secara nyata, bukan sekadar melalui slogan. Gie sebagai salah satu motor utama Mapala yang mendukung keterlibatan langsung mahasiswa dalam mengenal kondisi masyarakat dan alam Indonesia.
Prof. Hilmar Farid (Sejarawan dan Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud)
““
Gie konsisten dalam mengkritik berbagai rezim, baik Orde Lama maupun Orde Baru. Gie berani mengungkap pembunuhan massal di Bali.
Dr. Baskara T. Wardaya (Dosen dan Peneliti Sejarah)
““
H A R G A
BUKU SPESIAL
Berapa Investasi Untuk Buku yang Penuh Manfaat ini ?
Khusus Untuk Pembelian hari ini kami memberikan Harga Spesial
Harga Normal
Rp. 225.000,-
Harga Promo
Rp. 175.000,-
------------
Buruan Ambil kesempatanmu sekarang juga, karena pemahaman dan wawasan sangatlah bernilai harganya
------------
Untuk Pemesanan Silahkan
Isi Form di Bawah ini:
T E N A N G A J A..!!!
________
Buku yang kami jual 100% Original dan langsung dari penerbit.
Jika nanti yang Anda terima bukan Original, uang akan kami kembalikan 100% tanpa ribet
HATI-HATI BUKU MURAH TAPI KW/PALSU/FOTO KOPI
________
dibuat denganberdu
Koneksi internet Anda sedang bermasalah, mohon coba gunakan jaringan lain.Tutup